18. PERASAAN SEDIH

1700 Words
Satu hari Romy dan Julia tidak bertemu, rasanya sangat rindu, padahal masih menjadi teman. Mungkin itu yang dinamakan kekuatan calon cinta sejati. *** Hari pun berganti, saat ini Romy mengunjungi kota Banda lagi untuk menemui Julia, berharap bisa bertemu lagi. Terlihat Romy duduk di kursi sambil menunggu Julia, kursi yang di bawah pohon rambutan itu. "Julia, entah kenapa aku sangat kangen sama kamu, padahal baru 1 hari gak ketemu. Kamu membuat hidupku lebih berwarna," batin Romy. Suasana kota tidak begitu ramai, karena sebagian besar orang bekerja di dalam ruangan. Sementara cuaca agak mendung, bisa jadi turun hujan, atau hanya gerimis. "Julia, apakah hari ini kamu akan ke sini?" ucap Romy. "Sudah jam segini, sepertinya dia gak akan datang lagi. Apa yang sedang kamu lakukan, Julia?" lanjut Romy sambil melihat jam di layar ponsel. "Gak apa-apa, Julia pasti sangat sibuk!" Romy memilih rabahan di kursi terebut, di situ tidak panas terkena sinar matahari, karena di bawah pohon rambutan, terlebih cuaca mendung. Romy mencoba tersenyum meski pujaan hatinya tidak bisa ditemui lagi. Di posisi Julia, dia sedang mengendarai mobil bersama keluarga besar, tampaknya ada acara keluarga lagi. Seperti itulah kehidupan orang kaya, sering banyak acara keluarga. "Maaf Romy, aku gak bisa datang lagi. Kamu harus sabar menanti aku," gumam Julia. Sesaat kemudian melewati kota Banda, Julia sangat penasaran apakah Romy datang ke kota ini, dia fokus memperhatikan jalanan. Ketika melewati kursi itu, Julia terkejut melihat Romy sedang rebahan di situ, dia berpikir bahwa Romy pasti sedang menunggu dirinya. "Ya ampun Romy, apakah itu beneran kamu? Maafkan aku ya!" batin Julia. Julia terus memperhatikan Romy yang sedang rebahan itu, tentu saja Romy tidak tahu kalau Julia lewat menggunakan mobil. Akhirnya semakin jauh dan Romy tidak terlihat lagi, Julia sedikit sedih karena tidak bisa menemui Romy, tapi mau bagaimana lagi, ada acara penting yang tidak bisa ditinggalkan, kalau ditinggalkan akan membuat keluarga curiga. Ingin rasanya Julia turun dari mobil, lalu menghampiri seorang pria yang membuatnya tertarik itu, alias Romy. "Udah lah, aku harus bersabar agar semua berjalan lancar," batin Julia. Ibunya penasaran, sepertinya ada yang sedang dipikirkan Julia, kemudian bertanya, "Ada apa Julia? Sepertinya kamu sedang gelisah?" "Bunda, enggak kok. Aku hanya melihat sepertinya akan turun hujan. Lihat, langit agak mendung!" jawab Julia berusaha menyembunyikan perasaan. "Iya, kamu benar. Mungkin akan turun hujan." Cuaca hari ini seolah-olah mengerti akan perasaan Romy atau Julia, yaitu sedih tidak bisa bertemu. Sekian menit berlalu, Romy masih rebahan di kursi. "Langit gelap, sebaiknya aku bergegas pulang," ucap Romy. Menurut Romy, Julia tidak mungkin datang ke kota sekarang, karena jam hampir terlewat. Dengan perasaan sedih, Romy pulang, dia yakin hari-hari esok pasti bisa bertemu dengan Julia lagi. Sebelum pulang ke rumah, Romy berhenti di persawahan hijau dekat desanya. Dia memarkirkan motornya di pinggir jalan, lalu menuju pertengahan ladang yang ditanami padi. Romy berniat mencari objek untuk difoto, karena menurutnya ladang padi yang hijau sangat indah. Ketika di pertengahan ladang padi, tepatnya di jalan kecil petak ladang. Romy menemukan sesuatu yang menarik, yaitu sekumpulan burung kecil sedang mencari padi, padahal padi belum berbunga, apalagi berbuah. Mungkin sekumpulan burung itu mencari lokasi calon makanan. Sejujurnya Romy ingin mengusir burung-burung itu, tapi tidak tega, terlebih Romy ingin memotretnya. Romy segera memfokuskan kamera ke arah sekumpulan burung kecil, hingga akhirnya berhasil memotret sekali dengan sempurna. Romy tersenyum, karena mendapat foto indah dan menarik. Tidak lama kemudian, gerimis turun. Romy gugup ingin segera pulang, karena dia tidak mau kehujanan. Akan tetapi saat melangkah sebentar, dia melihat adanya pelangi indah di langit, itu adalah kesempatan terbaik untuk mengambil foto pelangi tersebut. "Beruntung sekali ada pelangi. Aku harus memotret dulu, ini sangat bermanfaat!" Dengan hati gembira, Romy segera memotret pelangi indah, dia tidak peduli meski gerimis turun. "Oke, sepertinya ini sempurna!" ucap Romy setelah berhasil memotret pelangi. Setelah itu, dia bergegas pulang. Gerimis semakin lebat, dia menggunakan jas hujan agar bajunya tidak semakin basah. Meski hatinya sedih tidak bisa bertemu Julia hari ini, tapi dia mendapat beberapa foto indah untuk keperluan pekerjaannya. Romy harus berpikir positif, karena akan ada waktunya dia bahagia. *** Jam hingga hari terus berjalan, ini adalah weekend. Julia jelas tidak bisa datang ke kota Banda, sementara Romy menunggu Julia lagi di sekitar kota itu, bahkan mencari ke sana ke mari, berharap melihat sosok gadis pujaan hatinya itu, alias Julia. Namun tentu saja Romy tidak menemukan Julia, dia sedih lagi. "Kenapa Julia gak datang lagi? Sebenarnya ada apa dengannya, aku harap dia baik-baik saja!" gumam Romy, dia mengira bahwa Julia mendapat masalah, padahal karena weekend Julia tidak bisa keluar rumah, Julia lupa tidak memberi tahu Romy tentang ini. Sepertinya itu tidak harus dirahasiakan, karena penting bagi pertemuan mereka. Namun Julia tidak perlu memberi tahu bahwa itu adalah peraturan keluarga. "Julia, di mana kamu? Apakah kamu gak mau bertemu lagi dengan aku?" batin Romy sambil berjalan menelusuri kota, kemudian ingin duduk di kursi bawah pohon rambutan itu. Romy sempat berpikiran bahwa Julia tidak mau bertemu dengannya lagi, tapi pikiran itu jelas salah. "Julia, aku gak percaya ini. Aku yakin kita akan bertemu lagi. Aku bisa membaca perasaan hatimu bahwa kamu sangat bahagia saat bersama aku. Jadi, kamu pasti akan datang ke sini lagi. Entah mengapa akhir-akhir ini kamu gak datang," pikir Romy. "Mungkinkah weekend kamu ada acara penting? Ya, semoga karena itu," lanjut Romy, dia punya firasat bahwa Julia tidak bisa bebas di weekend, pikiran Romy tersebut hampir tepat. Di rumah Julia, dia tampak sedih juga, karena beberapa hari tidak bisa bertemu Romy, dia memeluk erat boneka lumba-lumba sambil memandang halaman rumah. "Romy, aku yakin saat ini kamu sedang menunggu dan mencari aku. Sekali lagi maafkan aku, kamu harus bersabar menunggu aku lain hari. Semoga kamu mengerti dan masih berharap bertemu dengan aku lagi," gumam Julia. Entah kenapa perasaannya kali ini sangat sedih, bahkan kedua matanya berkaca-kaca. Julia pasti memikirkan perasaan Romy yang mungkin patah hati karena dia tidak datang selama beberapa hari. Julia akan memberi tahu beberapa hal, nanti ketika bertemu Romy lagi. Julia mengusap air matanya yang hampir jatuh, dia harus tegar karena ini masalah kecil yang harus dia hadapi. Untuk menghilangkan rasa rindunya pada Romy, dia mengambil foto Romy yang disimpan rapat-rapat tersebut, sambil memeluk boneka lumba-lumba dan memperhatikan foto Romy, dia tersenyum. "Romy, apa pun yang terjadi. Aku akan selalu mencintaimu, hatiku saat ini hanya untukmu, semoga perasaanmu sama dengan aku." Ternyata Julia benar-benar jatuh cinta dengan Romy, mungkin Romy juga begitu, tapi tidak tahu halangan apa yang akan mereka hadapi dalam menjalin cinta. Romy pulang tanpa bertemu Julia lagi hari ini, hatinya cukup sedih, tapi memiliki keyakinan bahwa Julia senang berkenalan dengannya. Setelah sampai rumah, Romy memilih mencari objek foto untuk menghilangkan rasa sedihnya, dia pergi ke hutan dekat desanya. Di hutan, sebenarnya cuaca agak mendung, tapi Romy tidak peduli, jika turun hujan, dia akan menari tempat berteduh. Banyak tempat berteduh, ada pohon besar, lereng gunung, bahkan ada juga gua, namun gua tersebut berada di tengah hutan. Tidak ada orang lain yang mengetahui lokasi gua, kecuali penduduk desa Pundank, itu pun tidak semua penduduk tahu. Hanya orang-orang yang suka ke hutan yang mengetahui lokasi gua, sementara mereka yang tahu, merahasiakan gua tersebut. "Suatu saat aku kan mengajak Julia keliling hutan, dia pasti sangat suka. Apalagi di sini banyak bunga-bunga indah, udara sejuk, buah-buahan segar, dan ada binatang unik, seperti kelinci, burung, dan lainnya. Meski ada binatang berbahaya juga, tapi aku harus melindungi Julia," gumam Romy. Romy mendapat beberapa foto menarik, seperti sekumpulan semut yang sedang gotong royong membawa makanan, lebah yang sedang menghirup nektar, tanaman unik berwarna ungu, dan lainnya. Romy sangat bahagia mendapatkan itu, dengan keahlian sebagai fotografer, dia bisa mendapat uang dengan mudah. Tidak lupa mencari buah-buahan segar untuk makanan, Romy mendapat buah rambutan, apel, dan pisang. Sekian menit kemudian gerimis datang, Romy bergegas mencari tempat untuk berteduh. "Sepertinya akan hujan lebat, aku harus cepat. Oh iya, gua itu gak jauh dari sini. Aku akan ke sana!" Romy berjalan cepat, saat gerimis mulai deras, dia berlari menuju gua. Dia tidak mau jika kamera satu-satunya itu rusak karena kehujanan, jadi harus dilindungi sebaik mungkin, terlebih itu adalah alat utama untuk mencari uang. Tanpa kamera, Romy sangat kesulitan cari uang, mungkin banyak cara mencari uang, tapi harus belajar dari nol lagi. Kini Romy sudah dekat dengan gua, dia senang melihatnya, sudah lama tidak mengunjungi gua tersebut. "Itu dia," ucap Romy dengan wajah bahagia. Romy memasuki gua, dan tidak lama setelah itu, hujan lebat. Namun dia sangat aman berada di dalam gua, dia melihat derasnya hujan di siang ini. Gua tersebut tidak dalam, mungkin 10 meter dari pintu masuk gua. "Deras sekali, sepertinya aku terjebak di sini. Semoga hujan gak lama sampai sore," ucap Romy. Memang Romy tidak bisa pulang karena hujan deras, tapi seandainya sampai sore hujan belum juga reda, dengan terpaksa dia harus pulang dengan hujan-hujanan dan basah kuyub. Untuk melindungi kamera, dia selalu membawa kantong plastik, itu akan dia gunakan jika mendesak, seperti melewati hujan deras. Sambil menunggu hujan reda, Romy sempat memotret derasnya hujan, foto itu sangat keren, karena dinding gua juga terfoto. Selanjutnya Romy duduk di dalam gua, dia mengambil buah rambutan yang ada di kantong bekal. Setiap ke hutan, Romy mempersiapkan beberapa hal yang penting, seperti kantong bekal untuk buah-buahan, botol kecil minuman, dan kantong plastik. "Sendiri saja terasa indah, apalagi jika ditemani oleh Julia, pasti istimewa," gumam Romy, dia membayangkan jika ada Julia di gua tersebut, mereka bisa mengobrol dan bercanda ria bersama sambil menikmati buah dan hujan turun, sungguh romantis. Tapi apa pun yang terjadi, Romy akan selalu menjadi orang baik. Karena hujan, cuaca agak dingin, namun di dalam gua cukup hangat, jadi aman. Selama sekian jam, Romy telihat tiduran di dalam gua sambil menunggu hujan reda. Dia tiduran di bebatuan dalam gua, jadi bersih. Sekian menit kemudian, akhirnya hujan reda. Romy mengetahui itu, dia berniat pulang mumpung hujan reda, karena bisa jadi hujan turun lagi. "Hampir sore, aku harus segera pulang. Ini kesempatan!" Romy berjalan cepat menuju rumah, karena dia melihat langit masih mendung. Mungkin neneknya juga khawatir dengan Romy, jadi Romy mempercepat jalannya. Kesedihan Romy bisa teratasi dengan jalan-jalan ke hutan sambil mencari objek foto, sekarang Romy merasa bahagia. Meski begitu, dia tidak bisa melupakan Julia, dia selalu berharap agar bertemu dengan Julia lagi. Romy punya firasat bahwa besok, dia pasti bertemu dengan Julia, dia sangat yakin akan hal itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD