12. RENCANA SEMPURNA

1034 Words
Romy berusaha mencari Julia hingga sekian hari, saat ini belum bisa menemukan Julia, namun Romy tidak akan menyerah sampai kapan pun, dia yakin bisa bertemu lagi dengan Julia. *** Terlihat Julia masih jalan terburu-buru menuju sekitar jalanan, dia berencana ingin menuju tempat saat bertemu dengan Romy sebelumnya. Julia mengenakan gaun warna ungu lagi, dia bermaksud agar mudah dilihat Romy, karena mungkin saja Romy ingat dengan gaun milik Julia itu. "Nona Julia, kenapa terburu-buru? Apa yang sedang kamu cari?" tanya salah 1 penjaganya. Sebenarnya nama dari 2 penjaga Julia tersebut adalah John dan Roger, keduanya sama-sama berbadan atletis dan gagah, cocok menjadi bodyguard seseorang. Mendengar pertanyaan salah 1 penjaga, yaitu si Roger, Julia mendadak berhenti, dia berpikir bahwa bahaya jika mereka tahu tujuan Julia, sehingga mencari cara agar tidak ketahuan dan tidak dicurigai. "Benar juga ya, untuk apa aku terburu-buru, hihi. Aku cuma ingin melihat taman bunga di kota ini," ucap Julia dengan terkekeh. John dan Roger sedikit lega mendengar itu, karena kini Julia tidak terburu-buru, mereka percaya bahwa Julia ingin ke taman bunga, kebetulan ada taman bunga tidak jauh dari tempat pertama bertemu dengan Romy. Meski begitu, Julia tidak ingin kedua penjaga tersebut terlalu dekat dengannya, dia hanya merasa tidak nyaman saja. John dan Roger pun tidak keberatan dengan itu, karena mereka tetap bisa mengawasi Julia. Setelah sampai di lokasi, Julia melirik ke sekitar, berharap melihat sosok Romy, namun tidak ada. "Kenapa gak ada ya? Di mana dia, apa mungkin hari ini gak ke sini?" batin Julia, dia sedikit sedih. Selanjutnya, dia memilih datang ke taman bunga, siapa tahu ada Romy di sana, meski hanya kemungkinan kecil. "Bunga-bunga di sini sangat indah. Bunga yang mekar lebih banyak dari pada di sekitar pasar itu, indah sekali. Aku akan memetik satu," gumam Julia, kemudian memetik bunga warna kuning. Mencium aroma harum bunga tersebut, lalu menaruhnya di telinga. "Bagaimana, apa aku tampak berbeda saat memakai bunga ini?" tanya Julia pada 2 penjaganya. "Cantik sekali, nona Julia jadi lebih cantik," jawab Roger. "Benar, bagai permaisuri di kerajaan," tambah John. "Wah, benarkah? Kalian terlalu melebih-lebihkan." "Serius Nona!" "Jadi begitu ya, makasih atas penilaian kalian," balas Julia dengan perasaan agak malu. Julia tersenyum, lalu berkeliling taman dengan hati gembira, padahal sebelumnya sedih karena tidak menemukan Romy, tapi saat melihat banyak bunga indah bermekaran, hatinya menjadi senang. Di posisi Romy, ternyata dia sedang duduk sambil menikmati es krim rasa coklat. Selain nikmat, makan es krim bisa menghilangkan perasaan sedih dan lelah. Romy berpikir bahwa Julia mungkin tidak datang ke kota ini, jadi dia memilih untuk bersantai dan berharap hari esok bisa bertemu dengan Julia. Sekian menit berlalu, Julia berpindah untuk berkeliling kota, dia juga mampir ke sebuah toko kecil untuk membeli cemilan kering. Tidak lupa membelikan John dan Roger juga, mereka tidak menolak, karena tidak ingin mengecewakan Julia, terlebih cemilan itu enak rasanya. Sambil duduk di kursi depan toko, Julia menikmati cemilan, sedangkan 2 penjaganya juga menikmati cemilan di kursi satunya yang tidak jauh dari Julia. Saat sedang menikmati makanan, Julia terkejut karena melihat orang yang berpenampilan mirip Romy, lalu Julia berusaha menemuinya. Sebelum itu, dia mencari acara agar penjaganya tidak mengikuti. Julia sangat yakin bahwa itu adalah Romy, karena sedang memperhatikan kamera. Kemudian Julia melihat ada 2 anak remaja perempuan, dia bermaksud melakukan sesuatu. "Hey adek-adek? Kalian mau ke mana?" tanya Julia. "Kami mau ke toko itu?" jawab salah 1 remaja itu. "Iya, membeli sesuatu," tambah temannya. "Oh, jadi begitu. Apa kalian mau cemilan, ini punya Kakak," tanya Julia. "Serius Kak?" "Iya, untuk apa aku berbohong, gak baik." "Baik Kak, kami mau." Kedua penjaga Julia hanya memperhatikan mereka sambil makan cemilan. Julia segera mengajak mereka untuk duduk bersama sebentar di kursi, dia ingin memberikan cemilan yang lain, kebetulan Julia membeli banyak. Kedua remaja itu sangat senang, lalu Julia ingin minta sesuatu, yaitu menyuruh 2 remaja itu untuk berbicara sebentar dengan 2 penjaganya, alias John dan Roger, jika bisa ajak bercanda sedikit. Kedua remaja perempuan itu setuju, namun penasaran untuk apa. Julia hanya memberi tahu bahwa 2 penjaga itu butuh hiburan, Julia juga mengatakan bahwa mereka adalah temannya. "Jangan takut pada mereka, karena mereka orang baik," ucap Julia. "Baiklah Kakak!" Julia tersenyum, kemudian 2 remaja itu menghampiri John dan Roger hingga membuat mereka penasaran. Setelah sampai di tempat John dan Roger, 2 remaja itu segera melakukan apa yang diinginkan Julia. Saat itu juga, Julia melirik keberadaan Romy yang untung saja berjalan dengan santai, namun dia sudah tidak terlihat dari pandangan Julia, hal itu membuat Julia cemas jika kehilangan jejak Romy. "Oh tidak! Ke mana dia?" gumam Julia. Selanjutnya karena situasi tepat karena John dan Roger sedang mengobrol dengan 2 remaja, Julia bergegas pergi untuk menemui Romy. Ternyata usaha Julia berhasil, dia tersenyum sambil berjalan cepat, bahkan berlari agar bisa menyusul Romy. Sekian detik mengejar Romy, akhirnya Julia berhasil melihat sosok orang yang mirip Romy, berharap memang dia. Setelah di dekat orang itu, Julia menyapa, "Halo, boleh tanya sesuatu?" Mendengar itu, sosok yang mirip Romy itu ternyata memang Romy, sungguh beruntung sekali mereka bisa ketemu lagi. Romy segera menoleh untuk melihat siapa yang ingin bertanya padanya. "Ka-kamu ... Apakah Julia yang waktu itu aku selamatkan?" kaget Romy, dia mereka tidak percaya. "Ya ampun, ternyata memang kamu, Romy!" kaget Julia malah tidak menjawab. "Hey, apa yang aku katakan salah?" "Gak, kamu benar! Aku adalah gadis yang waktu itu," jawab Julia dengan tersenyum. Romy pun merasa sangat bahagia, selama berhari-hari mencari Julia, akhirnya bisa ketemu lagi. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Romy. Julia tidak langsung menjawab, dia melihat ke sekitar, dia agak takut jika 2 penjaganya melihat, sehingga mencari tempat yang aman. "Kamu ingin tahu kan? Ayo ikut aku sebentar!" ucap Julia, dia memberanikan diri memegang tangan Romy, lalu mengajak dan menariknya ke suatu tempat. Romy terkejut mendapat itu, tapi menuruti keinginan Julia, sejujurnya dia malah suka. Mereka berjalan cepat, sebenarnya Romy agak bingung juga kenapa buru-buru. "Kita mau ke mana?" tanya Romy. "Ikut saja dulu!" "Baiklah." Julia mengajak Romy masuk ke suatu toko mainan, dia bermaksud bersembunyi dari 2 penjaganya. Setelah masuk, Romy berpikir bahwa mungkin Julia ingin membeli sesuatu dan minta saran pada Romy mengenai beberapa mainan, dia juga berpikir bahwa mungkin Julia ingin membelikan mainan untuk keponakannya. Rencana Julia sangat sempurna untuk kabur dari John dan Roger, sungguh terlalu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD