23. SEMAKIN MESRA

1056 Words
Kini akhirnya Romy dan Julia resmi menjadi sepasang kekasih, betapa cocoknya mereka, semoga hubungan cinta mereka abadi apapun penghalang yang ada. *** Dengan hati bahagia, Julia menghampiri kedua penjaganya untuk segera pulang. "Nona Julia. Sepertinya anda sangat bahagia hari ini? Gimana jalan-jalan hari ini? Ada yang spesial?" tanya John. "Menyenangkan sekali, banyak sesuatu yang spesial hari ini," jawab Julia seteleh menyedot minuman. "Apa saja itu?" "Rahasia! Kalian gak boleh tau." "Kenapa harus rahasia?" kaget John dan Roger. "Beri tau kami, sedikit saja!" pinta John. "Baiklah! Ini salah satunya, dapat minuman gratis," jawab Julia sambil menunjukkan minuman s**u stroberi cup. "Jadi itu gratis. Dari siapa?" tanya Roger penasaran. Julia sempat kaget mendengar itu, jangan sampai salah menjawab dari Romy, sangat berbahaya. "Dari penjualnya. Katanya karena aku cantik dan manis seperti minuman ini, hehehe," jawab Julia. "Yang benar saja?" "Ya, benar." "Nona Julia memang sangat cantik. Aku setuju dengan itu," ucap John. "Beruntung sekali. Aku juga setuju kalau Nona Julia sangat cantik," tambah Roger. Julia menjadi malu mendengar itu, kemudian dia bertanya apakah mereka juga mau minuman, mereka mengatakan bahwa tadi sudah beli. "Ya udah, sebaiknya mari kita pulang!" ajak Roger. "Oke!" Mereka bertiga segera menuju tempat parkir, terlihat Romy masih ada di sana memperhatikan kepergian mereka. Dia tersenyum mengetahui sepertinya semua berjalan lancar. John dan Roger tidak curiga, karena mereka tahunya minuman itu dari penjual. Seandainya tahu dari seorang pria lain, mereka pasti penasaran dan berusaha mencari tahu mengenai pria itu, alias Romy. Mereka sudah di perjalanan, Julia tampak senyum-senyum sendiri, namun dia berusaha menyembunyikan perasaan sangat bahagia itu dari 2 bodyguard-nya. Julia lupa, seharusnya dia memotret Romy menggunakan ponselnya, sehingga bisa memandang wajah Romy jika rindu. "Lain kali, jika kita bertemu, aku akan memotretnya. Mungkin foto berdua juga," batin Julia berencana. Di tempat Romy, dia juga ingin pulang, kini sudah berada di atas motor yang siap dijalankan. "Akhirnya aku memiliki kekasih, semoga hidup ini lebih menyenangkan. Apapun yang terjadi, aku gak akan melepaskan Julia. Aku harus berjuang sampai akhir," ucap Romy dalam hati. "Tapi ... Apakah Julia mau menerima aku apa adanya?" lanjut Romy sambil berpikir. "Ya, sepertinya Julia sangat bahagia waktu itu. Aku yakin dia tidak memandang harta atau martabat, dia pasti mau menerima aku apa adanya, yang terpenting hatinya cocok dan bahagia. Semoga Julia seperti yang aku pikirkan," batin Romy, kemudian bergegas pulang. *** Hari terus berganti. Kebahagiaan Romy dan Julia semakin terlihat, meski waktu terbatas, mereka bisa memanfaatkan waktu tersebut dengan baik. Saat ini mereka berada di pantai, bermain ombak dan lari-larian di pinggir pantai, sungguh romantis dan bahagia. Hari ini Julia berhasil kabur lagi, tapi kemarin sempat kesulitan kabur, sehingga dia tidak bisa bertemu Romy, namun dia memberi tahu lewat pesan chat dan Romy tidak masalah dengan itu, karena masih banyak waktu untuk bertemu. Julia bertemu dengan gadis yang baru dikenal dan baik hati, dia meminta tolong pada gadis itu agar mengganggu dan menemani John dan Roger, sehingga Julia bisa kabur. Sungguh lucu, John dan Roger sempat bingung dan canggung, ingin mengabaikan gadis itu, tapi kasihan, apalagi gadis seksi. Tentu saja Julia memberi upah untuk gadis itu, meski dia sempat menolak, tapi Julia benar-benar meminta tolong, sehingga akhirnya gadis itu mau. Julia mendorong Romy hingga jatuh ke pasir pantai. "Julia! Awas kamu!" teriak Romy dan segera berdiri untuk mengejar Julia yang sedang tertawa bahagia. "Tidak, jangan sentuh aku!" ucap Julia sambil berlari. "Kamu gak akan aku lepaskan!" Julia terus berlari dan tertawa senang, namun karena Romy seorang pria, dia mampu mengejar Julia dan berhasil menangkapnya. "Lepasin!" ucap Julia meronta. Hal itu karena Romy mendekap tubuh Julia dari belakang, memeluk erat agar tidak kabur lagi. "Udah aku bilang, aku gak akan lepasin kamu! Ini adalah balasan yang tadi," balas Romy dengan senang. "Tidak! Kamu jahat!" Kini giliran Romy yang tertawa bahagia, karena Julia berusaha melepas sekuat mungkin, akhirnya mereka berdua jatuh di pasir. Bahkan posisi mereka sangat romantis, Romy terlentang dan di atasnya ada Julia, sehingga Julia menindih Romy. Romy dan Julia sempat terkejut dan terdiam sesaat, meski sebelumnya Romy sempat mengeluh karena terjatuh dan tertindih badan Julia. Dengan perlahan, Julia membalikkan badan hingga kini mereka saling menatap. "Julia ...," batin Romy. "Romy ...," batin Julia. Tatapan mereka semakin mesra, Romy terlihat ingin mencium bibir manis milik Julia. Sementara Julia pun mengerti maksud Romy, kemudian dia memejamkan mata. Wajah Romy semakin mendekat pada wajah Julia ... Ketika cukup dekat, Romy tersenyum. "Wajahmu ada jerawat kecil satu di pipi," ucap Romy sambil mengelus pipi Julia yang lembut itu, memang ada jerawat 1, tapi sangat kecil dan tidak terlihat jika dilihat dari jauh. Julia membuka mata dan sedikit kecewa, akan tetapi Romy malah terkekeh. "Dasar Romy nyebelin!" kesal Julia. Mendengar itu, Romy masih terkekeh senang. "Aduh, berat!" "Apanya?" tanya Julia bingung. "Badan kamu berat. Aku gak bisa napas ini!" ucap Romy yang sebenarnya bercanda, sebenarnya badan Julia tidak terasa berat baginya. Tapi dia hanya malu, karena ini di muka umum. Memang terlihat ada beberapa orang memperhatikan mereka, mungkin mereka berpikiran macam-macam. "Aduh maaf! Berat ya?" tanya Julia, dia segera bergeser lalu duduk di pantai. Romy hanya tersenyum dan ikutan duduk di pasir pantai. "Sebenarnya gak berat sih!" "Hah, dasar pembohong! Bilang aja aku berat, jadi aku harus diet lebih!" "Julia, aku serius. Kamu gak perlu diet lagi, badanmu udah sangat ideal. Aku gak mau melihat kamu menjadi kurus." "Jadi begitu, baiklah." Mereka mengobrol asik sambil duduk dan memandang pantai, angin semilir menemani mereka. Meski teriak matahari cukup panas, suasana panas itu tidak terasa saat di pantai. Julia menyandarkan kepala di pundak Romy, terlihat sangat mesra dan bahagia. Mereka berharap agar selalu bahagia dalam menjalani kisah percintaan tersebut. Masih ada waktu yang cukup, Romy mengajak Julia ke restoran di sekitar pantai itu. Sebenarnya Julia ingin menolak, tapi Romy memohon karena ini adalah pertama kali mereka makan bersama di dekat pantai. Sebelumnya mereka pernah makan di suatu restoran, dan kebetulan ada diskon besar, sehingga itu keberuntungan bagi keduanya, terutama Romy. Romy dan Julia minum es kelapa muda, tidak lupa memesan menu laut, seperti cumi dan udang. Dengan Santi mereka makan berdua dengan hati bahagia, Romy sempat menyuapi Julia sesekali, meski Julia malu, tapi akhirnya mau. Sebenarnya Julia juga ingin gantian menyuapi Romy, tapi dia malu dan belum siap. Waktu terus berlalu hingga selesai makan, kemudian Julia ingin pulang karena waktu hampir habis. Romy mengerti akan hal itu, menurut mereka, hari ini sudah sangat membuat hati mereka bahagia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD