“Ngapain masih datang? Kan nggak jadi perginya.” Kata Amanda dengan kesal, begitu Arven tiba di rumah wanita itu. “Sayang, aku bener-bener minta maaf.” Arven langsung saja berlutut di depan Amanda yang duduk di sofa. “Aku telat bangun, kita tetap jadi pergi ya? Aku minta maaf kalau tadi malam nggak bilang kalau aku mampir dulu buat minum sama Rayhan. Niatnya cuma dua gelas doang, tapi malah keterusan. Jadi aku baru bangun tadi, aku minta maaf ya?” Bujuk Arven, Amanda langsung saja menatap Rayhan. “Gue duluan balik, nggak sampai mabuk. Gue pikir Arven juga langsung pulang ternyata enggak, sorry.” Rayhan paham dengan tatapan Amanda, kali ini ia terpaksa berbohong guna membantu sahabatnya itu. Walaupun sebenernya Rayhan enggan ikut campur seperti ini. “Gila ya kamu, udah tahu mau pergi mas