*POV JINAN* Sepeninggal pria yang masih sulit aku percaya kalau usianya lebih dari 40 tahun itu, aku tidak tahu harus berbuat apa di kamar hotel sebesar dan semewah ini. Beberapa kali aku mencoba menghubungi Irza, tetapi kontak ponselnya tidak bisa dihubungi sejak tiga puluh menit yang lalu. Aku ingin menghampiri ke Lobby dan memastikan apa dia benar-benar menungguku sekaligus mencari kebenaran soal yang dikatakan oleh Luthfi tadi, kalau Irzalah yang menawarkan aku pada Luthfi. Namun aku tidak yakin bisa masuk kamar ini lagi. Aku takut masalahnya akan semakin runyam kalau aku tidak ada di kamar saat Luthfi datang, jadi aku memilih bertahan sampai pria itu datang dan menyelesaikan persoalan ini. Mengisi waktu kosong, aku melihat ponselku yang berisi foto-foto kenanganku dengan Dani. Menah