21. Saingan Baru.

2003 Words

Jani sebenarnya sudah sadar, ketika bibir nakal itu menempel di keningnya. Hanya saja, ia terlalu malu untuk membuka kedua mata. Ia takut menjadi gagap saat bertemu dengan bos nya itu. Makanya Jani memilih memejamkan kedua mata, seolah tidak terjadi apa apa diantara mereka. Ah, memang tidak ada yang terjadi antara dirinya dan Himsa. Mungkin saja Himsa sedang dalam keadaan tidak baik. Maksudnya, Himsa sedang merindukan seseorang. Lalu malah melampiaskan nya pada dirinya. Iya, mungkin seperti itu. Lagi pula apa yang bisa diharapkan dari seorang janda beranak dua seperti dirinya. Jani perlahan bangun dan turun dari atas brankarnya. Ia sangat merindukan Katar. Dan ia juga harus segera mengecek pekerjaannya yang tertunda. Duh, pasti akan sangat menumpuk di sana. "Kamu mau ke mana?" tanya Dokt

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD