08

636 Words

Kedua mata Alesya tak berkedip melihat Zio berada disampingnya. Dia adalah kakak seniornya kelas XII IPA 1. Tampan pintar namun tetap saja kecerdasan Adriell tetap yang nomer 1 di SMA BAKTI. Alesya memandangnya seperti orang bodoh apalagi setelah dia memberikan satu botol air minum. Alesya menghela napas panjang mengalihkan tatapannya dan fokus pada lima butir obat di tangannya. Seraya menormalkan detak jantungnya yang tiba-tiba berpacu. Dia memberanikan diri untuk meminum obat. Melempar kedalam mulutnya lalu meneguk air putih sebanyak mungkin untuk menghanyutkan obat yang dia minum. "Nih buat ilangin rasa pahit." kak Zio menyodorkan satu butir permen. Dengan senang hati Alesya menerimanya. "Makasih kak." Dia mengangguk dan tersenyum tipis. "Sa, gue boleh nanya nggak?" Yang semula d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD