39. Kencan 1

2219 Words

Tak henti-hentinya aku heran menatap Mas Fendi yang sedang check in di hotel yang sama dengan yang kutempati. Padahal, dia bisa menginap di hotel yang jauh lebih bagus dari hotel ini. Tadi begitu datang menghampiriku, dia langsung menarikku masuk. Protesku tak dia dengar dan akhinya aku pun tak kuasa menolak. Tidak mungkin juga aku malah membuat keributan hanya karena persoalan check in. Jujur saja, sampai detik ini aku masih kaget dengan kedatangannya yang begitu mendadak. Baru semalam aku merindukannya, tiba-tiba hari ini dia datang. Padahal, aku tidak menghubunginya sama sekali. Aku terlalu malu mengakui apa yang sebenarnya sedang kurasakan. “Kamu menginap di lantai berapa?” “Tiga, paling atas.” Mas Fendi menunjukkan cardlock miliknya. “Saya juga di lantai tiga.” “Kenapa Mas Fendi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD