12. Gara-gara Pasutri

2452 Words

“Kayaknya dari tadi kamu lihatin hape terus, Sil. Ada apa?” pertanyaan Mas Fendi membuatku seketika memasukkan ponsel ke dalam tas. Saat ini kami sedang duduk berdua di Pantai Ancol. Kami sedang menunggu matahari tenggelam. “E-enggak, kok. Enggak papa.” “Enggak mungkin enggak ada alasan. Waktu di Korea, kamu bisa enggak pegang hape sama sekali ketika kita di luar, kecuali dengar notifikasi atau mau ambil foto.” Aku meringis. “Maaf, Mas. Saya janji akan fokus.” “Bukan masalah itu. Kalau kamu enggak nyaman, bilang.” Aku meringis lagi. Jujur, aku bingung. Aku dan Mas Fendi belum cukup dekat untuk curhat masalah pribadi. Curhat dengan Vina juga tidak mungkin karena aku yakin hari ini dia banyak hibernasi di apartemen. Itu juga kalau tidak diganggu Kak Alan. Dia pasti tak sempat meladeni c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD