Ngghh Opa

1030 Words
"Lepaskan aku!! aku tidak mau melayani om!! lepaskan!! " Batari berusaha melepaskan cengkraman tangan om Sam di lengannya, tapi tenaganya terlalu lemah. Om Sam tertawa keras bersama teman-temannya yang lain. "Aku sudah membayarmu sangat mahal cantik dan aku tidak mau rugi. Ayo ikut aku sekarang. Kamu harus memuaskan om lebih dulu, " Om Sam langsung menyeret Batari untuk pergi bersamanya. Batari hanya bisa menangis karena tidak mau dipaksa melayani om-om. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menolongnya. Orang itu langsung memukul om Sam membabi buta. "b******n!! beraninya kamu menyentuh istriku!! rasakan ini!! mati kamu!! mati!! " Batari menutup mulutnya saat menyadari orang yang sudah menolongnya adalah opa Hans. Kenapa opa Hans ada disini? apa pria tua itu datang untuk mencarinya. Saat Batari berusaha untuk melarikan diri, opa Hans lebih dulu menangkapnya. "Kamu mau kemana? kamu tidak bisa kabur lagi Batari. Kamu adalah istriku sekarang. Ayo ikut pulang bersamaku, " opa Hans membawanya dengan paksa keluar dari club dan memaksanya masuk ke dalam sebuah mobil mewah. Batari awalnya terkejut kenapa opa bisa memiliki mobil mewah ini tapi disamping itu dia ketakutan karena tidak ingin melayani opa Hans lagi. "Opa, tolong lepaskan aku. Aku gak cinta sama opa. Aku masih muda dan masih ingin mengejar mimpiku opa. Kumohon tolong ceraikan aku. " ucap Batari memohon. Opa Hans hanya diam tanpa menghiraukan permintaan cerai darinya. Pria tua itu membawanya pergi ke sebuah rumah mewah. Batari tidak tau itu rumah siapa. Sampai akhirnya opa Hans berkata padanya, " Ini rumah majikanku. Karena kamu, aku pindah kemari dan kerja sebagai supir. Majikanku mengizinkan aku untuk tinggal disini bersamamu. " Opa Hans membawa Batari masuk ke dalam rumah mewah itu. Seorang pria muda dan tampan menghampiri mereka lalu menundukkan kepalanya kepada opa Hans. Pria itu bernama Rio. "Selamat datang tu... " belum selesai Rio bicara, opa Hans langsung melemparkan tatapan tajamnya. Rio baru sadar kalau dia hampir saja membuat suatu kesalahan. "Selamat datang Hans, apa ini istrimu? " tanya Rio dengan wajah memucat. Bisa-bisa dia akan kehilangan bonusnya. "Iya tuan, ini istri saya Batari, " jawab opa Hans. "Dia cantik sekali Hans, kamu sungguh beruntung di usia setua ini bisa memiliki istri yang cantik, muda, dan seksi. " ucap Rio keceplosan. Dia langsung menutup mulutnya karena lagi-lagi bibirnya tidak bisa direm. Opa Hans kembali menatapnya dengan tajam. Rio memang tidak pandai dalam menjaga bibirnya. Setelah sedikit berbincang-bincang, opa Hans membawa Batari masuk ke dalam kamarnya. Batari melongo melihat kamarnya begitu luas, mewah, dan berkelas. Apa kamar ini tidak terlalu berlebihan untuk kamar seorang supir. "Mulai sekarang kita akan tinggal disini. Baju-bajumu dan barang-barangmu sudah aku persiapkan. " ucap opa Hans sambil melepas kemeja kerjanya. Batari langsung memalingkan wajahnya saat melihat otot-otot kekar suaminya itu. Opa Hans tersenyum miring lalu mendekat ke arah Batari, " Kenapa kamu mesti malu? kita sudah pernah telanjang bersama bukan?" Setelah itu Opa Hans menjauhkan wajahnya dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Batari memanfaatkan momen ini untuk kabur. Tapi ternyata pintu kamarnya telah terkunci. Kemudian dia beralih pada jendela yang terbuka. Batari tidak bisa kabur lewat jendela karena kamar ini berada di lantai 2 dan dia tidak bisa turun kebawah begitu saja. CEKLEK Opa Hans keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Lagi-lagi Batari menelan ludah kasar saat melihat otot-otot sixpac pria tua itu. "Kenapa kamu berdiri di dekat jendela? angin malam tidak baik untuk kesehatan. Mandilah dan segera ganti baju kurang bahan itu, " perintah opa Hans dengan nada suara yang terdengar dingin. "Baik opa, " Batari berjalan masuk ke dalam kamar mandi tanpa berani menatapnya. Selesai mandi Batari tidak melihat opa dimanapun. Baguslah kalau begitu. Dia sempat khawatir bagaimana caranya berganti pakaian di depan pria tua itu. Dia cepat-cepat membuka lemari dan mencari pakaian yang bisa dia kenakan. Mata Batari melongo saat melihat baju-baju di dalamnya. Apa orang kota akan memakai baju-baju ini. Dia mengambil gaun tidur tali spageti dan terpaksa memakainya karena semuanya gaun malamnya sama semua. Setelah itu dia bercermin dan memperhatikan penampilannya. Bukit kembarnya terlihat lebih besar dengan menggunakan gaun malam ini. CEKLEK Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Opa Hans terpaku melihat betapa cantik dan seksinya Batari saat mengenakan lingerie. Dia berjalan mendekati Batari lalu memeluk tubuhnya dari belakang. Tercium aroma sampo dan sabun yang sama dengannya dari tubuh istrinya itu. Dia bisa merasakan tubuh Batari menegang di dalam pelukannya. Opa Hans membalik tubuhnya dan memberikan kecupan di bibirnya. Batari merasakan jantungnya berdebar-debar. Dia memejamkan matanya dan menutup rapat bibirnya. Tiba-tiba saja Hans mengigit bibirnya hingga Batari meringis dan reflek membuka mulutnya. Hans memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Batari. "Mmmphhh mmmphhh mphhh. " Tangan Hans mulai merayap meremas bokongnya sambil memperdalam ciuman mereka. Kepala Batari mendadak pusing, tubuhnya terasa aneh sekali, dan bagian bawahnya mendadak basah. Tiba-tiba Hans menggendongnya ala koala tanpa melepas ciuman mereka. Lalu dia merebahkan tubuh Batari di atas ranjang dan mengoyakkan lingerie nya. Sretttt Batari akhirnya sadar dan ketakutan. Dia tidak mau opa Hans kembali memasukkan keperkasaannya ke dalam miliknya. "Opa jangan, aku nggak mau. Punya opa gede banget, " Batari menggeleng keras saat Hans meremas-remas bukit kembarnya. "Aku janji kali ini kamu tidak akan merasakan sakit Batari, " opa Hans mencumbu seluruh tubuhnya hingga membuat Batari menggelinjang. Bibir Hans menyesap kulitnya dan meninggalkan jejak kemerahan di sana. Lalu Hans menghisap puncak kecokelatannya yang masih ranum secara bergantian. "Nghh opa... opa... stttt, " desah Batari. Hatinya menolak tapi tubuhnya tidak. Sentuhan Hans benar-benar nikmat dan memabukkan. Mungkin karena faktor usia dan pengalaman makanya Hans sangat tau bagaimana caranya menyentuh wanita. Desahan Batari membuat Hans makin bersemangat. Kemudian dia melorotkan celana dalam Batari sampai batas ujung kakinya. Batari segera menutup kewanitaannya dengan kedua tangannya seraya menggelengkan kepalanya. "Opa jangan aku nggak mau. Aku nggak mau melakukannya lagi. " Tapi Hans tidak peduli dengan rengekannya, dia membuka paksa pahanya lalu menuntun keperkasaannya masuk ke dalam milik Batari yang sudah basah. JLEBBB Batari mendongak merasakan sakit yang amat sangat pada kewanitaannya. Tapi lama-kelamaan rasa sakit itu bercampur dengan rasa nikmat saat Hans mulai menggoyangkan pinggulnya. "Opa... opa... Ngghh opa... " racau Batari seolah kehilangan kesadarannya. Hans terus mempercepat temponya hentakannya sambil membungkam bibir Batari dengan ciumannya. Tanpa Hans sadari ada seseorang yang menelponnya. My Wife is Calling
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD