Dijual ke Om-om

1348 Words
Batari tidak punya pilihan lain selain menunggu di seberang Universitas Jakarta. Dia berharap bisa bertemu dengan kak Kemala disana. Tapi sampe sore hari, batang hidung kakaknya itu tidak pernah muncul. "Kemana kak Kemala? apa dia masih kuliah disini? " hatinya resah karena hari semakin gelap. Dia tidak memiliki uang sepeserpun. Batari terpaksa mencari masjid terdekat untuk tidur. Disana dia melakukan ibadah solat lalu duduk di saf perempuan sambil mengenakan mukena. Beberapa ibu-ibu bertanya padanya kenapa belum pulang kerumah. "Tidak pulang neng, " tanya ibu-ibu yang memakai mukena warna pink. "Saya nggak ada tempat buat pulang. saya kemari buat mencari kakak saya, tapi dia sudah lama pindah, " jawab Batari. Para ibu-ibu itu kasihan melihat Batari jadi salah satu dari mereka membawanya pulang ke rumahnya. Awalnya Batari menolak karena tidak enak merepotkan orang lain. Tapi ibu-ibu itu kekeh memaksanya untuk ikut. Jadi Batari mau juga ikut pulang bersamanya. Batari sangat bersyukur karena masih ada orang baik yang mau menolongnya. Ibu-ibu yang menolongnya adalah bu Sri. Dia adalah janda satu anak. Selama ini ibu Sri tinggal berdua saja dengan anaknya. "Anggap saja seperti rumah sendiri ya Batari. Ibu hanya tinggal berdua dengan anak ibu disini. Kalau boleh tau kalau berasal dari daerah mana? " tanya bu Sri saat mereka baru saja sampai di rumahnya. "Saya berasal dari desa Sukosari. Saya datang ke kota ingin menemui kakak saya namanya Kemala. Dia kuliah di Universitas Jakarta, " jawab Batari. "Sama dong kayak anaknya ibu, anak ibu juga kuliah disana. Nanti kalau dia pulang kamu bisa bertanya dengannya. Siapa tau anak ibu kenal sama kakak kamu, " ucap bu Sri bagai angin segar untuk Batari. Dia sekarang memiliki harapan untuk bertemu dengan kakaknya. "Assalamualaikum, " ucap seorang pria tampan usia 20 tahunan. "Walaikum salam Raihan, sini nak ibu mau kenalin kamu sama Batari, " Ibu Sri. menarik tangan anaknya dan memperkenalkannya pada Batari. Raihan terpanah saat melihat kecantikan Batari seperti artis film papan atas. Tak hanya cantik, Batari juga memiliki kulit putih bersih dan rambut yang panjang batas pinggang. Khas kecantikan wanita-wanita Sunda. "Hai aku Raihan, " Raihan menyodorkan tangannya pada Batari. "Batari, " Batari menjabat tangannya sebentar lalu melepaskannya. Tangan Batari sangat lembut, selembut kapas. "Raihan apa kamu kenal dengan Kemala di kampusmu? " tanya bu Sri. "Kemala? maksudnya Kemala Dewi? " tanya Raihan balik. "Iya, kakak tau dimana kakakku?! " tanya Batari dengan cepat. Sepertinya Raihan mengenal kakaknya. "Iya dia teman satu jurusan denganku. Tapi apa benar kalian kakak beradik? kalian terlihat berbeda sekali. " Kemala memang cantik tapi cantiknya karena perawatan kayak ani-ani. Berbeda jauh dengan Batari, kecantikannya benar-benar alami tanpa sentuhan kosmetik dan make up. "Syukurlah, kak bisa bawa aku bertemu kakak? tadi siang aku sudah ke kampus tapi aku malah diusir oleh satpam. Tolong aku kak, aku ingin bertemu kakakku. "tanpa sadar Batari memegang kedua tangan Raihan. " Baiklah aku akan mempertemukan kamu dengannya besok, " ucap Raihan malu hingga telinganya memerah. "Terima kasih ya kak, " Batari sangat bersyukur karena dia sudah bertemu dengan orang sebaik bu Sri dan Raihan. Dia tidak sabar menunggu hari esok akan tiba. *** Esok harinya Raihan membawa Batari ke kampus. Satpam yang mengusirnya kemarin hanya diam saja menatapnya saat dia berhasil masuk ke dalam kampus. "Wah besar sekali, " Batari melihat kampusnya dengan tatapan penuh kekaguman. Dia berandai-andai bisa kuliah juga disini. Semua mahasiswa dan mahasiswi berbisik-bisik ketika melihat Batari masuk ke kawasan kampus mereka. Penampilan Batari yang lusuh adalah penyebabnya. "Darimana kamu menemukan gembel cantik ini Raihan? apa dia pacarmu? " tanya seseorang pada Raihan. Raihan tidak menjawabnya dan merangkul Batari untuk ikut masuk ke kelasnya. Sesampainya disana dia melihat kakaknya Kemala sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya. "Kakak!! " Batari berlari menghampiri Kemala dan langsung memeluknya. Kemala sangat terkejut melihat Batari muncul disini. Dia segera mendorong Batari agar melepaskan pelukannya. Apa kata teman-temannya nanti? selama ini dia mengaku sebagai anak pejabat dan kedua orang tuanya tinggal di luar negeri. Kalau begini rahasianya akan terbongkar. "Kakak? apa maksud wanita gembel ini? apa benar dia adalah adikmu Kemala? " tanya salah satu temannya. "Bukan!! dia bukan adikku!! tunggu sebentar!! " Kemala langsung menyeret Batari keluar dari kelasnya. Dia tidak bisa membiarkan Batari membocorkan kalau orang tua mereka adalah seorang petani miskin di desa. Teman-temannya pasti akan menjauhinya. "Kamu kenapa bisa ada disini?! apa kamu mau mempermalukan aku dengan penampilanmu yang seperti gembel itu?! pergi dari sini!! lebih baik kamu pulang ke desa!! " usir Kemala. "Maaf kak, tapi aku gak mau pulang. Aku gak mau ketemu opa tua itu lagi, " Batari menceritakan semua kejadian saat dia dipaksa kawin oleh bapak dan ibu dengan seorang pria tua berumur 45 tahun. Awalnya Kemala ingin mengusir Batari tapi tiba-tiba dia memiliki rencana lain. "Yasudah kakak kasihan lihat kamu dipaksa kawin sama bapak dan ibu. Begini saja, kamu tunggu kakak pulang di taman sana. Nanti kakak akan bawa kamu ke kosan barunya kakak, " ucap Kemala. Mata Batari berbinar cerah. Akhirnya dia bisa tinggal dengan kakaknya di kota. Rencananya Batari ingin mencari kerja dan mengumpulkan uang agar bisa kuliah juga disini. "Terima kasih ya kak!! terima kasih sudah mau menampungku! " "Yasudah sebentar lagi kakak ada kelas. Kamu jangan kemana-mana. Tetap disana sampai kakak selesai kelas, " perintah Kemala. Batari mengangguk seraya mengembangkan senyum di wajahnya, " Baiklah kak. " Selama 2 jam Batari duduk menunggu kakaknya di area taman. Setelah itu kakaknya keluar dari kelas dan membawanya pulang ke kosan barunya dengan membawa mobilnya . Batari terkejut karena kakaknya bisa punya mobil,lebih kagetnya lagi dia melihat kosan baru kakaknya yang terlihat elit. Bahkan ada AC, TV LCD, kulkas, mesin cuci dan banyak perabotan lainnya. "Kak darimana kakak uang untuk membeli mobil dan barang-barang ini? " tanya Batari. "Tentu saja kakak kerja sampingan. Kamu mau nggak ikut kerja bareng kakak? kamu bisa bayar kuliah juga loh, " tanya Kemala sengaja memancing kemauan adiknya itu. "Mau kak! kerja jadi apa kak? " kebetulan sekali kakaknya menawarkan pekerjaan jadi dia tidak susah-susah untuk mencarinya. "Ada deh, nanti kamu ikut kakak malam ini, " Kemala memesan go food untuk mereka makan siang bersama. Batari senang sekali ditraktir kakaknya makan pizza. Selama ini dia tidak pernah memakannya. "Nah kamu harus makan ini, bosan kan kamu makan tempe mulu di desa. "Kemala menyodorkan sepotong pizza untuk adiknya itu. Batari menerima pizza itu dan mencicipinya. Rasanya sangat enak. Dia kembali mengambil pizza lain untuk dia makan lagi. " Kalau kamu udah kerja, kamu bisa makan enak terus tiap hari Batari. " ucap Kemala sambil memperhatikan adiknya itu makan. Diam-diam dia memotret adiknya dan mengirimkannya kepada seseorang. Malam harinya... Kemala mengajak Batari untuk bekerja. Kemala menyuruh adiknya untuk memakai baju yang sangat minim sekali. Batari tidak suka memakainya tapi kakaknya terus memaksanya. "Kamu hanya melayani tamu untuk minum Batari. Bayarannya sangat besar, kamu bisa membeli apapun yang kamu inginkan, " lagi-lagi Kemala merayu Batari agar mau memakai gaun minim itu. Setelah berpikir beberapa kali, akhirnya Batari mau juga memakainya. "Baiklah kak. " Setelah Batari memakai gaun minimnya, Kemala merias wajahnya agar semakin terlihat cantik dan menarik. "Sempurna, kamu sangat cantik Batari. Nah sekarang pakai high heels ini, " Kemala memberikan sepatu high heels warna merah untuk Batari pakai. Tapi karena tumitnya tinggi, Batari kesusahan untuk berjalan. "Ahkk!! " Batari hampir saja jatuh karena belum terbiasa. "Aduh hati-hati Batari! itu high heels mahal! ayo kita pergi sekarang, " Kemala dan Batari pergi ke sebuah club dengan mengendarai mobil. Sesampainya disana Kemala memperkenalkan Batari pada beberapa om-om yang sedang duduk di salah satu meja. "Om kenalkan ini adikku Batari, " Kemala memperkenalkan Batari pada om-om kenalannya. Batari terpaksa menyodorkan tangannya pada om-om itu dan memperkenalkan dirinya. Kemudian Batari disuruh duduk di sebelah om-om itu. Kemala mengajak om-om yang lain untuk pergi, meninggalkan Batari bersama om-om yang lain. "Kakak mau kemana?! " tanya Batari panik. "Kakak mau joget sama om Burhan. Kamu disini saja sama om Sam oke. Nanti kakak bakal kemari lagi, " setelah mengatakan itu Kemala langsung pergi meninggalkan dia berdua saja dengan om Sam. Batari merasa ada yang tidak beres disini. Saat dia ingin pergi, om Sam langsung menahan tangannya. "Mau kemana kamu cantik? aku sudah membayarmu jadi kamu harus tidur bersamaku. "
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD