28. Pertengkaran 2

873 Words

Nafas April dan Ozy memburu setelah ciuman panas yang mereka lakukan barusan. Ozy mendekatkan wajahnya lagi tapi April memalingkan wajahnya. Bagi April, Ozy adalah pencium yang baik sampai membuatnya terlena. Sebisa mungkin April harus tetap waras. Jujur saja dia takut kebablasan. Ozy mengerti. Dia pun tidak bertanya lebih lanjut tapi jujur saja sebagai lelaki normal ia ingin lebih dari itu. Selama jadian pun mereka sudah sering melakukanya dan April selalu memberi batasan hanya sekedar ciuman dan berpelukan, tidak lebih. "Kamu mau pulang? " Tanya Ozy memecah keheningan. Mereka sudah pulang dari acara resepsi. Sudah nongkrong dan makan di salah satu cafe. "Iya. " Lirih April. Sejak dari pesta tadi Ozy merasa sikap kekasihnya itu agak berbeda. April lebih banyak diam. "Aku perh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD