17. Senyuman

1134 Words

April membuka mata, pandangannya melihat ke langit-langit kamar kemudian bergeser ke jam dinding yang ada di kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah lima lebih. Waktunya shalat subuh. Selesai shalat April mengambil ponselnya yang ada didalam tas. Setelah menutup kamar semalam April terdiam cukup lama. Perasaanya sakit saat melihat Dito lagi. Tiga tahun belum cukup untuk menghapus luka hatinya. Sampai ia tertidur hingga pagi. Matanya melebar saat membuka ponselnya karena banyak sekali pesan dan panggilan baik telepon maupun video call. Siapa lagi kalau bukan Ozy. Gadis itu pun langsung melakukan panggilan tapi dia salah pencet. Seharusnya melakukan panggilan telepon tapi malah video call. Baru ingin mematikan tapi wajah Ozy sudah muncul di layar ponselnya. "Hai. " Sapa April ki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD