CILY, CEO 50

1702 Words

CILY, CEO 50 "Permisi, apa tokonya sudah tutup?" Airin menolehkan kepalanya, lalu kedua alisnya berkerut kecil saat melihat sosok yang datang di sore hari yang jelas saat tokonya sudah akan tutup. "Iya, mas. Udah jamnya tutup." Jawab Airin sembari tersenyum. "Wah sayang sekali, saya sepertinya terlambat datang." Airin tidak membalas, dia tersenyum kecil, menyelesaikan mengunci pintu, dan menyimpan kunci itu di dalam tasnya. "Mungkin saya akan datang esok hari, permisi." Sebenarnya ada rasa tidak enak saat menolak pembeli seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, Airin sebisa mungkin untuk tidak menerima pelanggan jika sudah waktunya tutup, dia juga butuh istirahat. Bukan menolak pelanggan, hanya saja nanti dia akan kebiasaan jika tidak menerapkan hal itu. "Maaf ya, mas," Ucap Airin tul

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD