Dilemma

2055 Words

Derap langkah tergesa milik seorang pria bersepatu pantofel terdengar di koridor Rumah Sakit Medika. Wajah pria tampan itu tampak tegang sekaligus khawatir. Satu jam lalu dia diberitahu oleh Bik Mira perihal apa yang menimpa sepupu dan sepupu iparnya. Maka dari itu, dia buru-buru memutar arah mobil dari yang awalnya menuju kantor firma hukum menuju tempatnya berada kini. "Mario," sapa Vino yang rupanya sedang bersama Bik Mira dan dua orang polisi. Bik Mira tampak menangis. Hati Mario bak teriris pisau melihat tangis wanita paruh baya itu. Dia paham betul kalau Bik Mira pasti terpukul karena kecelakaan ini. Dia sudah menganggap Marcel dan Mentari seperti anak sendiri. Tak ingin ikut larut dalam kesedihan, Mario pun bertanya pada Vino, "Ada apa sih sebenarnya?" Merasa bukan kapasitasnya, V

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD