Ryan menyunggingkan senyum sinis kepada wanita yang berada di depannya. “Berani sekali kau mengatakan, kalau aku melakukan hal yang m***m di butik ‘sucimu’ ini! Aku hanya membantu teman wanitaku, untuk mencoba gaun yang kupilihkan untuknya.” Wanita yang bernama Jenny itu pun memukul keras pundak Ryan. “Apa yang kulihat tadi, yang kau lakukan adalah membantu melepas gaun yang dikenakan oleh teman wanitamu! Dan itu memalukan, untuk dilakukan!” Ryan menepis tangan Jenny dari pundaknya. “Kau seharusnya berterima kasih, karena efek dari gaun itu sesuai dengan maksud dari perancangnya, untuk menimbulkan fantasi liar. Dan fantasiku pada saat itu belumlah berhasil terpuaskan, keburu kau datang mengganggu kami!” Jenny memegang keningnya dan memberikan ekspresi lelah. “Kamu memang keterlaluan, Ry