“Ryan, apa yang kamu lakukan!” Bentak seorang wanita, sambil berkacak pinggang. Matanya berkilat-kilat dipenuhi kemarahan. Secara otomatis Ryan langsung melepaskan pelukannya pada Karin. Dan tanpa rasa bersalah ia menatap wanita yang menatapnya galak, dengan tatapan dingin. “Untuk apa ibu datang ke sini? Aku melakukan apapun tidak perlu persetujuan darimu!” Ryan menarik lengan Karin, yang mencoba menjauh darinya. “Kamu keterlaluan sekali kepada ibumu, Ryan! Dan itu semua dikarenakan sekretaris yang identitas sebenarnya meragukan!” Ibunya menatap dengan kececwa kepada Ryan, yang berani menegurnya di depan wanita yang entah kenapa ia benci. Menyadari mereka menjadi tontonan dari para pegawainya yang hendak pergi makan siang. Ryan setengah menyeret Karin menjauh dari lift menuju pintu ke