1

2146 Words
Sunyinya malam kembali menemani lelaki yang saat ini sedang membuka account ** seseorang dan membuka salah satu foto yang ada di account ** tersebut. Foto seseorang dan lelaki yang begitu mesra. "Gaada harapan lagi ya buat gua La? Semoga Angkasa bisa ngebuat Lo terbang bahagia ya La" ujar lelaki itu. "Galaksi, ayuk siap-siap kita kan mau pulang ke Indonesia" ujar seorang perempuan setengah baya. "Iya mah" jawab lelaki yang ternyata adalah Galaksi. Ya, Galaksi Milan Admaja akan kembali ke Indonesia dengan hati dan perasaan yang baru. Gua udah ikhlas, Lola. Batin Galaksi. Galaksi kembali ke Indonesia. Setelah 9 bulan berada di Amerika untuk kesembuhannya. Akhirnya Galaksi bisa sembuh dan kembali ke Indonesia. Namun atas keinginan Galaksi. Galaksi ingin tinggal di Kota selain Bogor, Bandung, dan Jakarta. Meski sudah ikhlas kehilangan Lola, kenangan yang masih terpatri jelas di memori Galaksi pun membuat Galaksi ingin segera melupakannya. Mungkin memang hari ini Galaksi menginjakkan Indonesia lagi, namun Galaksi belum siap jika harus bertemu dengan teman-temannya. Kepulangannya ke Indonesia pun juga menjadi hal yang sangat dirahasiakan. Karena itu memang permintaan dari Galaksi. Saat ini Galaksi sedang transit di Jakarta. Sembari menunggu Galaksi mengeluarkan kamera kesayangannya. Memang saat ini Galaksi mempunyai hobby baru yaitu Photography. Galaksi memotret di sekeliling tempat menunggu nya. Banyak objek yang bisa ia potret disini. Tak beberapa lama kemudian, Mama Galaksi mendekatinya. Mengatakan bahwa sebentar lagi mereka akan terbang lagi menuju ke kota yang akan mereka tinggali... entah sampai kapan. "Galaksi, ayo sayang kita udah mau check in lagi" ujar Mama Galaksi. "Iya Mah" jawab Galaksi. Galaksi dan keluarganya pun terbang lagi ke kota yang akan mereka tinggali. Setelah 1 jam mereka mengudara, pesawat mereka pun akhirnya mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Ya. Mereka memutuskan untuk tinggal di Kota Yogyakarta. Galaksi berharap disini, Galaksi bisa melupakan kemelut yang saat ini masih mendominasi hati dan memorinya. Papa Galaksi juga sudah pindah tugas di Yogyakarta. Mama Galaksi bahkan sudah membuat Butik Baru yang selama ini sudah menjadi hobby dari Mama Galaksi. Namun Galaksi, masih belum menentukan kemana ia akan merajut ilmu kembali. Galaksi dan keluarganya pun berangkat dari Bandara menuju ke rumah baru mereka. Rumah baru mereka tidak jauh dari pusat kota, namun juga tidak terlalu dekat dengan pusat kota. Sesampainya di rumah baru, mereka pun langsung merapihkan barang-barangnya. Saat sedang merapihkan barang-barangnya, Galaksi terpaku ketika di kopernya terselip bingkai foto berisi fotonya dengan teman kelasnya sewaktu di SMA PAHLAWAN. "Gimana kabar kalian guys. Gua harap kalian baik-baik aja. Pasti seneng ya sekarang udah kelas tiga. Udah masuk tahun terakhir kalian di SMA. Sementara gua, gua harus ngulang di kelas dua. Semoga kalian sukses semua ya" ujar Galaksi sembari mengusap bingkai foto itu. Mama Galaksi yang tadi ingin mengajak Galaksi untuk makan siang pun terdiam di dekat pintu karena melihat Galaksi yang sedang berbicara sendiri sembari mengusap bingkai foto yang didalamnya ada teman-temannya dari SMA PAHLAWAN. "Galaksi, kamu yakin ga mau di Bandung. Kamu bisa bilang aja sama Mama atau Papa kalo kamu pingin pindah ke Bandung. Teman-teman Galaksi disana semua kan?" tanya Mama Galaksi. "Ga papa mah, Galaksi di Jogja aja. Lambat laun, Galaksi juga bakalan nemuin temen baru kok" ujar Galaksi. “Kamu udah bener-bener yakin sama pilihan kamu ini Gal? Galaksi, Mama tahu, ga ada salahnya memulai hidup baru, tapi ga ada salahnya juga buat memulai kembali hidup baru dengan orang-orang di masa lalu” ujar Mama Galaksi menasehati. “Galaksi yakin Mah. Lagian, meskipun nantinya Galaksi bakalan kembali ke orang-orang di masa lalu, tapi gaada salahnya juga mah, buat Galaksi nyari teman baru dan keluarga baru” ujar Galaksi. Meski ga akan sama seperti mereka yang ada di Pahlawan. Karena mereka teman, sahabat, sekaligus saudara. Lanjut Galaksi dalam hati. "Yaudah kalo gitu kita makan dulu yuk. Tadi Mama udah pesen delivery dari McD. Soalnya Mama ga sempat masak. Ga papa kan?" tanya Mama Galaksi. "Ga papa dong Ma" ujar Galaksi. "Galaksi udah nemuin SMA yang cocok atau belum?" tanya Mamanya. "Udah ma, kayaknya Galaksi mau daftar SMA PERTIWI" ujar Galaksi. "Kamu udah yakin?" tanya Papa Galaksi. "Udah pa" jawab Galaksi. "Yasudah besok kamu daftar saja disana. Mau ditemani Papa atau Mama?" tanya Papa Galaksi. "Galaksi sendiri aja Pa" ujar Galaksi. "Jangan sendiri, kamu kan belum hafal sekitaran sini" ujar Papa Galaksi. "Kalo gitu kamu sama Pak Udin aja ya besok" ujar Mama Galaksi. "Yaudah ma besok Galaksi sama Pak Udin ma" jawab Galaksi. “Nah gitu dong sayang, kan Mama khawatir sama kamu” ujar Mamanya. Ya, memang semenjak Galaksi sakit, mamanya jadi lebih over protective kepadanya. Apalagi saat dulu masih diamerika. Galaksi berharap semoga di Indonesia ini Mamanya mengurangi rasa overprotectivenya. “Tapi kalo udah sekolah Galaksi boleh naik motor atau mobil sendiri kan mah” tanya Galaksi. “Iya sayang boleh. Tapi inget ya tetep hati-hati jangan sering ngebut” jawab Mamanya. “Beres mah” ujar Galaksi. * Pagi harinya, Galaksi pun berangkat ke SMA PERTIWI diantar dengan sopir keluarga Galaksi yaitu Pak Udin. "Sudah sampai mas" ujar Pak Udin. "Oh yaudah Pak, Pak Udin pulang duluan aja ga papa. Saya bakalan lama disini, soalnya mau liat-liat juga" ujar Galaksi. "Beneran mas ga mau saya tunggu?" tanya Pak Udin. "Bener Pak" jawab Galaksi. “Yaudah mas, saya pamit pulang dulu ya, nanti mas kabari saya aja lewat telfon atau sms kalo mas Galaksi udah mau pulang” ujar Pak Udin. “Siap pak” jawab Galaksi. “Kalo gitu saya pamit ya mas” ujar Pak Udin. “Iya pak hati-hati di jalan ya pak” jawab Galaksi. Galaksi pun masuk ke gerbang, dan di gerbang ada Pak Satpam yang bertanya-tanya mengenai keperluan Galaksi ke SMA Pertiwi. Galaksi pun bilang jika ia mau mendaftar sekolah. "Oalah mau daftar sekolah ya. Walah banyak banget yang daftar sekolah hari ini. Mari saya antar ke ruang TU mas" ujar Pak Satpam yang bernama Bejo itu. “Oh iya pak? Memangnya sebelum saya ada yang daftar juga pak?” tanya Galaksi. "Iya Mas. Tadi saya juga barusan nganterin anak yang mau daftar sekolah juga mas kesini. Palingan anak itu masih didalam. Silakan masuk mas" ujar Pak Bejo ketika Pak Bejo dan Galaksi sudah sampai di depan ruan tata usaha. "Makasih ya Pak, kapan-kapan saya traktir" ujar Galaksi. "Walah ga usah lah mas. Malah ngerepotin. Ini juga udah bagian dari tugas saya kok. Saya permisi dulu ya mas" ujar Pak Bejo. Galaksi pun mengetuk pintu, dan setelah diminta untuk masuk, Galaksi pun masuk. Benar saja yang di katakan oleh Pak Bejo, disini memang ada cowok juga yang sedang mendaftarkan diri di sekolah ini. "Baik saya akan memasukkan ini ke bagian kesiswaan dulu ya, kalian bisa tunggu diluar" ujar guru di bagian TU itu. "Daftar sekolah juga ya? Kelas berapa?" tanya cowok itu. "Iya. Harusnya kelas 3 tapi karena ada satu dan lain hal jadi balik ke kelas 2" jawab Galaksi. "Wah sama dong kayak gua" ujar cowok itu. "Oh iya kita belum kenalan kenalin nama gua Rasi Gilang Kusuma. Panggil aja Rasi" ujar cowok itu yang ternyata adalah Rasi. Rasi yang tanpa sepengetahuan Galaksi pernah bertemu dengan Lola. Rasi pun juga tidak mengetahui bahwa Galaksi mengenal Lola. "Gua Galaksi Milan Admaja. Panggil aja Galaksi" ujar Galaksi. "Lo pindahan dari mana?" tanya Rasi. "Bogor, tapi sebelum ini gua tinggal di Amrik. Kalo Lo? " ujar Galaksi. "Gua dari Jakarta. Btw gua kemarin abis dari Bogor juga tapi ya cuman mampir sih ke rumah keluarga" ujar Rasi. "Ohh iya" jawab Galaksi. Kemudian guru TU itu memanggil Galaksi dan Rasi untuk masuk ke ruangan TU lagi. "Jadi kalian berdua besok sudah bisa masuk ke sekolah ya. Kalian berdua nantinya akan satu kelas di IPS 2. Untuk seragam kalian bisa ambil besok di koperasi ya. Besok kalian boleh memakai baju SMA kalian yang dulu. Ada yang mau ditanyakan lagi?" tanya guru TU itu. "Kalo hari ini kita keliling sekolah boleh ngga bu?" tanya Galaksi. "Boleh dong silahkan" ujar guru TU. "Yasudah kalo begitu kami pamit ya bu" ujar Rasi. Galaksi dan Rasi pun keluar dari ruang TU dan berkeliling di SMA PERTIWI. Saat ini keadaan belum ramai, karena memang belum waktunya istirahat. Awalnya Galaksi dan Rasi sama-sama takut jika mereka tidak bisa beradaptasi dengan omongan siswa-siswi disini. Karena mereka pikir siswa-siswi disini akan berbicara dengan bahasa Jawa. Namun ternyata mereka salah. Siswa-siswi disini diwajibkan untuk menggunakan bahasa Indonesia karena di SMA PERTIWI ini tidak semua siswa-siswi nya dari Jogja. Galaksi melihat ada lapangan basket outdoor dan melihat ada bola basket nganggur. Galaksi pun langsung mengambil dan memainkannya. "Bisa basket juga lo?" tanya Rasi. "Yoi bro" jawab Galaksi. "Kalo gitu duel yokk" ujar Rasi. Galaksi dan Rasi pun bermain basket 1 lawan 1. Tanpa mereka sadari bel istirahat pun sudah  berbunyi dan sudah banyak siswa yang menonton mereka berdua karena penasaran dengan mereka yang siswa-siswi yakini bukan dari sekolah sini. "Ada apaan sih kok rame banget?" tanya salah satu cewek yang sangat cantik, cewek itu adalah Aurora Isabella, salah satu most wanted girl di SMA PERTIWI. "Itu Ra, di lapangan basket outdoor ada dua cowok ganteng yang lagi main basket" ujar Kimi. "Seriously? Wah Rora harus liat pokoknya" ujar Aurora. Rora pun langsung menyempil di antara siswa-siswi disana sendirian. Karena memang Rora tidak memiliki teman dekat atau sahabat. Semua Rora samakan. Hal itu Rora lakukan karena Rora tidak mau mempunyai teman karena kecantikan atau kekayaannya. Rora juga termasuk tipikal perempuan playgirl. Rora tidak pernah menyukai cowok yang ia pacari, karena menurut Rora mereka sama saja dengan Papanya. Papanya yang diam-diam telah membunuh mamanya. Mamanya bunuh diri karena Papanya selingkuh. Jadi bisa dikatakan Rora tidak bisa percaya dengan orang lain. Namun kini sedikit berbeda saat Rora sudah berada di barisan depan dan menatap ke arah Galaksi dan Rasi. Sewaktu menatap Galaksi, hati Rora bergemuruh sangat cepat. Apa ini cinta? Ah ga mungkin. Tapi gua harus dapetin dia. Dia target gua selanjutnya. Batin Rora sembari melihat ke arah Galaksi terus menerus. Galaksi dan Rasi yang sudah kelelahan pun berhenti bermain, sementara itu Dean yang merupakan tim basket disini pun terkesima dengan permainan basket Galaksi dan Rasi. Dean berharap jika Galaksi dan Rasi adalah siswa disini, jika itu terjadi Dean yakin jika basket di SMA PERTIWI akan berjaya. "Hai bro, kalian siswa sini?" tanya Dean. "Iya, tapi baru masuk besok. Kenapa bro?" tanya Rasi. "Thanks God. Kalian besok masuk langsung ambil eskul basket yaa. Gua mohon gua mau basket disini berjaya. Gua siap kalo harus ngelepas ban kapten gua buat salah satu dari lo berdua" ujar Dean. "Ga lah, lo bisa tetep jadi kapten. Gua sama Rasi bakalan masuk ke tim basket. Oh iya gua Galaksi dan ini Rasi" ujar Galaksi. "Thankssss. Gua Dean ini Putra" ujar Dean. Tanpa mereka sadari, banyak yang bahagia karena mendengar jika ada siswa baru yang tampan-tampan masuk ke SMA PERTIWI. "Jadi namanya Galaksi. Boleh juga" ujar Aurora. Aurora pun ingin mendekati Galaksi untuk berkenalan, namun sudah terlambat. Ada dia yang sudah lebih dulu maju untuk mengajak berkenalan Galaksi dan Rasi. Hal itu membuat Rora malas untuk mendekat ke arah Galaksi dan Rasi, karena sejujurnya saat ini Rora sedang sangat malas untuk berdebat, apalagi dengan kumpulan nenek lampir yang sok baik itu. Sial. Kumpulan Nenek lampir itu ngapain sih disana. "Hai, anak baru ya. Temen kita mau kenalan nih. Ayo Mentari" ujar Ayu dan Nina. "Hai. Aku Mentari" ujar Mentari mengajak kenalan Galaksi dan Rasi. "Galaksi" "Rasi" Mereka pun sudah berkenalan. Mentari Prameswari adalah sosok cantik yang merupakan wakil ketua OSIS di SMA PERTIWI. Mentari memiliki teman bernama Ayu dan Nina. Ayu dan Nina sangat membenci Aurora karena Aurora sering sekali menjelek-jelekkan Mentari. Kemudian Aurora melihat jika Rasi, Galaksi, Putra dan Dean mengikuti Mentari pergi. Mungkin emang lo yang mulai startnya Mentari, tapi liat aja gua yang bakalan dapetin hati Galaksi. Gua ga akan nyerah untuk ini. Batin Aurora. Aurora pun kembali ke kelasnya yaitu 11 IPS 2. Sejak dulu Aurora memang duduk sendiri, padahal ada siswa yang duduk sendiri juga. Tapi Aurora tidak minat untuk satu meja dengannya. Aurora pun hanya diam dan melihat-lihat account instagramnya. Namun tak lama kemudian, Matahari yang merupakan lelaki yang saat ini masih menjadi pacarnya. Dan tentunya sebentar lagi akan Rora putuskan. Matahari ini merupakan pentolan di SMA PERTIWI, Dia akan selalu menjaga seseorang yang sangat ia sayangi. Dan saat ini Aurora menjadi salah satunya. "Sayang kamu  ga ke kantin? Tadi aku nungguin kamu loh" ujar Matahari. "Aku mau putus" ujar Rora sembari masih memainkan handphonenya. "Apa? Kamu bohong kan Ra? Jangan bohong-bohong gitu. Aku gasuka" ujar Matahari. "Sorry Matahari. But Aku serius. Mulai sekarang kita ga punya hubungan apa-apa lagi okay" ujar Aurora. "Ga. Aku ga mau putus. Kamu kenapa sih sayang. Ada cowok yang lebih menarik perhatian kamu? Iya? Bilang sama Aku siapa dia. Bakalan aku hajar sampe mampus" ujar Matahari. "Sampai kamu lakuin itu, aku bakalan benci selamanya sama kamu" ujar Aurora. Saat Matahari akan menjawab Aurora, bel masuk berbunyi. Dengan emosi Matahari meninggalkan kelas Rora karena guru sudah ada di depan pintu. "Kita belum selesai Rora. Ingat itu" ujar Matahari.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD