" Ulia.......!!!!" seru Kien. Kembali Kien melihat Uli yang tergesa akan menuruni anak tangga. Memang ini sudah waktunya jam pulang kantor. Tapi lagi dan lagi seperti kemarin Uli pulang tanpa berpamitan padanya. Atau setidaknya menelepon memberi kabar dia akan kemana. Jadi Kien tidak cemas dan tidak bertanya tanya. Untung saja tadi Kien sempat melihat kepergian Uli. Uli menoleh mendapati Kien yang menatapnya sangar. " mau kemana?" " ehm.. Itu mau pulang." jawab Uli terbata. " kenapa tidak menungguku." " maaf. Tapi saya terburu-buru. Sudah ditunggu mbak nana di depan." " Nana ? Again ?" Kien tak habis pikir kenapa sudah dua hari ini perempuan yang disebut-sebut Uli bernama mbak Nana ini selalu saja datang ke kantor untuk menjemput Uli. " Uli....ke ruanganku sebentar. " Kien sudah le