“Aku enggak punya, Ka.” “Tanggal segini, mana ada uang nganggur. Lagi pusing-pusingnya iya. Itu saja, istri sudah siasati, yang penting sampai akhir bulan masih bisa makan.” Setelah semua teman kerjanya mengaku tak punya uang yang bisa Saka pinjam. Balasan barusan dan itu menyangkut istri yang sudah mensiasati asal bisa makan sampai akhir bulan. Menjadi alasan Saka langsung teringat Tia. Karena jika harus ada wanita yang mendapat penghargaan menjadi istri paling inovatif sekaligus serba bisa, Tia lah orangnya. Tia bisa membuat orang rumah makan tanpa dimodali. Tia mengumpulkan barang bekas untuk dijual, kemudian menggunakannya untuk modal berkebun sekaligus memelihara ikan. Sementara untuk beras, dan keperluan lain. Meski awalnya Tia masih membuat ibu Santi untuk membelinya, lama-lama