“Mencintaimu adalah titik terendah dalam hidupku, Mas.” “Kadang aku merasa, apa yang kuperjuangkan hanya untuk bisa selalu bersamamu bukanlah cinta. Melainkan kebodohan yang sangat menyiksa. Hingga aku harus segera menyudahi semua ini.” “Apalagi sejauh ini, kamu, lebih-lebih mamamu, hanya memberiku luka.” “Sering kali aku merasa, kenapa mencintai kalian sepedih ini? Kenapa ada manusia setega kalian. Dan juga masih banyak kenapa-kenapa yang lain. Karena pada kenyataannya, ... yang kalian lakukan kepadaku sangat tidak manusiawi.” “Hanya karena aku sebatang kara. Hanya aku dari desa, dan aku tak memiliki sanak saudara terlebih aku amnesia.” “Namun, bukankah kalian juga dengan sangat tak bersalahnya mau-mau saja memakan hasil keringatku.” “Karena meski kalian apalagi ibu Santi selalu men