"Aku udah boleh pulang, Kak?"
Fasya tersenyum dan mengangguk. "Udah. Kamu udah bisa pengobatan dari rumah. Nanti kakak kasih jadwal untuk konsul ke rumah sakit."
Ratri dan Algara merasa lega.
"Tapi Jer," Fasya menatap iparnya itu serius namun tetap dengan sorot yang hangat. "Satu hal yang harus diingat. Kondisi ini nggak bisa sembuh sepenuhnya. Kadang kamu masih akan ada di kondisi di mana kamu merasa sangat tertekan, merasa hilang arah, dan kondisi-kondisi lainnya yang nggak diduga. Dalam kata lain kondisinya masih akan kambuh sewaktu-waktu. Yang mau kakak bilang, kamu bisa ngelewatin ini semua. Kakak percaya kamu bisa. Kamu hanya harus menerima, Jer. Menerima dan juga percaya kalau kamu nggak akan kalah sama semua ini."
Kini semua perhatian tertuju pada Jervaro. Kunci dari keberh
