Tubuh itu bergerak pelan. Bulu mata lentiknya bergerak pertanda kalau si pemilik akan segera membuka mata. Perlahan tapi pasti, akhirnya Cristal membuka matanya. Ia masih terdiam selama beberapa detik, sampai ia merasakan ada sesuatu di atas perutnya. Begitu seluruh kesadarannya terkumpul, Cristal langsung menoleh ke belakang. Hal pertama yang menyambut Cristal pagi ini adalah senyuman manis di wajah Jervaro--sang suami. "Morning, Sayang," sapa suara itu lembut. Cristal tampak masih terdiam bisu. Sesaat kemudian keningnya mengerut. Alih-alih tersenyum dan tersipu malu dengan sapaan hangat Jervaro, Cristal malah memasang wajah jutek. "Ngapain kamu masih di sini?" tanyanya dengan nada kesal. "Kamu bilang cuma nemenin sebentar sampai aku tidur?" kali ini protes Cristal tak terdengar s