“Lagi ngapain?” tanya Salwa ketika Rhea telah membuka pintu. “Ng,” gumam Rhea ragu. “Baru abis mandi,” ujarnya cepat. Salwa mengernyitkan dahi, “Lo kenapa?” “Nggak papa, kenapa?” tanya Rhea. “Muka lo merah banget. Demam?” Salwa ingin menempelkan tangannya ke dahi Rhea, tapi perempuan itu lebih dulu menepis lembut tangan Salwa dan mendorong sahabatnya itu ke depan sehingga Rhea bisa keluar dan menutup pintu kamarnya. “Gue nggak demam, cuma habis ngeringin rambut di balkon jadi ini kena matahari,” terang Rhea lebih kepada dirinya sendiri. Iya. Pasti begitu. Namun sekuat apapun ia menyangkal, Rhea mengetahui dengan pasti bahwa penyebab panas yang menjalar di seluruh wajahnya saat ini adalah ciuman dari Aga. Salwa tidak bertanya leb