Ruis menutup pintu setelah Jonny meninggalkan ruangannya. Satu titik terang sudah didapatkan dari ayahnya dan ia percaya itu. Kini, tinggal menunggu bagaimana kelanjutan ketua pengawalnya menemukan jenis peluru yang ditembakkan ke kepala Rusa koleksinya. Ia tahu apa yang dimaksud peneror, mereka akan mengambil apa yang berharga bagi Ruis secara perlahan.
“Al, acara pemakaman nanti pukul berapa?” tolehnya pada Alli yang baru saja memasuki ruangan.
“Pukul empat sore, Tuan.”
“Baiklah, kita akan pulang ke Mansion dulu untuk menjemput Sekar, baru kita ke sana.” Ruis menatap Alli sejenak sebelum akhirnya melanjutkan pekerjaannya.
“Siap, Tuan.”
Ketika ayahnya tadi sempat bersumpah tidak pernah melakukan hubungan terlarang dengan wanita mana pun, tidak ada yang bisa Ruis lakukan untuk mendesa
