Adam mengangguk. “Iyah, dan kamu harus menemani saya!” Adam membuka kemeja biru dongker itu hingga tinggallah kaos ketat berwarna putih polos yang sangat tipis. Asiyah merona dengan detak jantung seakan meledak, baru kali ini ia melihatnya. Tubuh yang berotot, perut six pack, berbadan sangat kekar, gagah, maskulin dan hmm seksi. Asiyah kehabisan kata-kata, terlalu memikat di matanya. Itu baru setengah terlihat dari dalam kaos apalagi jika di buka semua. Asiyah menjilati bibirnya gugup. Apa ia harus menemani Adam berenang? Ah Asiyah rasa, sepertinya tidak akan sanggup. “Tapi Mas, Asiyah masih banyak kerjaan di dapur.” “Saya sudah katakan jangan suka membantah Asiyah, turuti saja perintah saya.” Adam tersenyum tipis sambil menyeringai. Sudah saatnya ia membalas perbuatan Asiyah. Asiyah