"Arga.. Maafin adikku. Dia memang seperti itu. Aku juga heran dengan sikapnya." ucap Adrian memecahkan keheningan lebih dulu di antara mereka. "Kamu saja heran apalagi aku, yang baru saja tahu dia sangat-sangat heran." jawab Arga. Menggelengkan kepalanya dia merasa kesal juga dengan sikap Raisya yang terlalu ngelunjak. Bahkan dia berani dengan orang yang lebih tua darinya. Arga menatap ke arah Adrian yang terdiam tanpa suara. "Eh.. Tapi tenang saja. Aku maafin, jadi kamu tenang saja. Aku tidak pernah sama sekali berniat balas dendam." lanjutnya. Adrian terkekeh kecil. Menatap kedua mata Arga. Seolah dia ingin mengatakan sesuatu padanya. Tapi, mulutnya seketika terkunci rapat. Susah sekali mengatakan padanya. Seperti seseorang sedang jatuh cinta. Tapi, Adrian masih normal dan suka pad