Selesai bersiap Arga menarik tangan Raisya segera keluar dari apartemennya. Dan, berjalan dengan langkah ringan. Sedikit cepat. Membuat wanita itu tak bisa mengikuti setiap langkahnya. Hampir saja dia kehilangan nafasnya jika harus terus berjalan dengan langkah cepat. "Stopp..." Raisya menghentikan langkahnya. "Ada apa lagi?" tanya Arga. Raisya hanya diam mengantri nafasnya yang masih tersengal-sengal. "Bentar! Biarkan aku bernafas dulu, om." Raisya mengangkat tangannya, dengan badan sedikit tertunduk. Tanpa sengaja tangan itu memegang d**a Arga. "Memangnya dari tadi kamu tidak napas?" tanya Arga kesal. Ia melirik ke bawah. Melihat tangan gadis kecil itu mulai berani menyentuhnya. "Singkirkan tanganmu. Jika kamu tidak mau digoda." Raisya mengerutkan alisnya. Menggerakkan kepala