Part 28

1005 Words

"Apa susahnya sih buat minta tolong, Ra?! Tolong jangan terlalu mandiri jika denganku." Mataku terpejam mendengar suara lirih Sabda yang terdengar tepat telingaku, hangat dan juga gelenyar aneh yang tersalur dari dekapan tangannya aku nikmati untuk sekejap, tidak tahu keinginanku atau anakku tapi aku merasakan kenyamanan di dalam sana yang enggan untuk aku lepaskan. Terlebih pria ini kini sepertinya mempunyai kebiasaan baru yaitu menggodaku, pasalnya bukannya segera pergi usai mengancingkan resletingku, pria ini dengan usilnya justru menelusuri tengkukku dengan bibirnya, nafasnya yang hangat seketika membuatku bergidik dengan perasaan yang sulit untuk aku katakan. Aku ingin sekali menoyor kepala Sabda agar pria ini tidak menggodaku, tapi nyatanya aku kalah dengan perasaanku sendiri yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD