Udara pagi yang cukup sejuk di saat mentari belum menampakkan cahayanya. Kini Raisa terlebih dulu bangun dari tidurnya dan ingin beranjak pergi ke kamar mandi. Namun pelukan Dika benar-benar erat hingga sedikit kesulitan bagi Raisa untuk lepas dari pelukan suaminya itu. "Muach ... muach." Raisa mengecup pipi Dika berulang kali agar terbangun. Namun pelukannya malah semakin erat bahkan suaminya sempat ngelantur mengucapkan sebuah kalimat. "Emm, tetaplah bersama ku," kedua mata Dika masih terpejam sembari kedua tangannya mempererat pelukan hangat kepada istrinya di balik selimut yang mereka kenakan. "Dasar manja, yaa kamu. Kalau belum di kasih, aku tidak akan bisa lepas dari pelukan ini," gumam Raisa, dia merebahkan kepalanya di bidang d**a Dika. Tanpa berlama-lama lagi Raisa menyentuh b