PHY 35 - Absen senyuman

2072 Words

"Senyummulah yang paling berharga." ~Arial~ Mentari bersinar dengan cerah. Seakan memberikan kehangatan di pagi yang basah usai hujan semalaman, juga memberikan semangat pada diri yang sempat dilanda kesedihan. Gadis itu menatap dirinya melalui cermin besar yang terpampang di pintu almari lalu membereskan rambutnya yang sedikit berantakan. Tanpa senyuman dia keluar dari kamar dan menenteng tasnya dengan agak lesu. "Non. Sudah Bibi siapkan sarapannya," sambut Bi Eni saat melihat Elsa muncul dari ruang tengah setelah menuruni tangga. Elsa melirik pada kedua orang tuanya yang saling diam. Kaku. Sibuk masing-masing dengan berkas-berkas yang dianggapnya penting, "Aku sarapan di sekolah aja, Bi," balasnya lantas berlalu tanpa mempedulikan Surya dan Ranti. Pagi itu hatinya seperti mati. Jiwa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD