Accismus

1078 Words

Di situasi sepagi ini pria dengan setelan jas hitam yang membalut kemeja merah itu berdiri di depan sebuah pintu rumah kontrakan. Dia melirik jarum arloji yang terus berputar dan menghitung hingga jarum panjang menyentuh angka dua belas. "Tiga ... dua ... satu, sekarang!" Pria itu mengetuk pintu, menampilkan senyum terbaik yang tidak biasanya dia perlihatkan secara sembarangan. Pagi ini Aarav mendatangi kediaman Annelis, dia ingin mengajak gadis itu untuk pergi mencari sarapan. Entahlah, setelah mendapatkan penolakan secara halus kemarin sore, dia semakin bersemangat saja untuk mendekati gadis galak itu. Aarav sama sekali tidak merasa malu atau semacamnya, pria itu justru merasa jika Annelis sedang menguji keseriusannya. Butuh beberapa menit untuk pintu itu terbuka, menampilkan gadis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD