BRAK! Bunyi pintu itu menggema di salah satu ruangan. Tak ada yang curiga maupun bertanya. Sebab Agares sudah memastikan tak ada pelayan maupun orang lain yang melihat. "Umh.... tung--" Cup! Lagi, Agares mel*mat bibir ranum dengan polesan samar lipstik berwarna senada dengan bibirnya. Sesaat setelah Ayah dan Kepala pelayan itu pergi. Agares seperti kerasukan sesuatu dan menarik paksa Senora. Tak elak! Setelah satu ruang ditemukan. Agares langsung menye*ang bibir Senora. Melu*atnya tanpa ampun. Tak memikirkan betapa terkejut dan terengahnya Senora akibat perbuatannya. "Hah.. hah.. hah..." Nafas keduanya saling beradu. Tatapan mereka bertemu. Menyalurkan h*srat terpendam dari salah satunya. "Hemm.... jadi ini yang dimaksud 'bukan selera ku'?" singgung Senora. Agares terkekeh sinis