"Tuan, aku lelah! Perut aku juga terasa lapar," rengek Renata. "Siapa suruh tak makan. Apa kamu maunya aku makan?" sahut Kenneth, membuat Renata memutar bola matanya malas mendengarnya. "Lantas, mengapa kamu tidak makan? Apa kamu sudah bosan hidup? Sengaja ingin cepat mati," ujar Kenneth sambil memakai bathrobe. Keduanya sudah selesai mandi. Setelah itu keduanya keluar dari kamar mandi. Mereka hanya menggunakan bathrobe. Renata melilitkan handuk di kepalanya "Ini orang kalau bicara seenaknya aja. Sepertinya, dia butuh saringan untuk menyaring perkataannya," gerutu Renata dalam hati. Kini Renata duduk di depan meja rias, sedang mengeringkan rambutnya. Sambil sesekali melirik ke arah Kenneth yang sedang memakai pakaian. Dia akui, Kenneth memang tampan dan mempesona. Terlebih dia juga