Kaaaaaaak Satu detik. Satu menit. Sepuluh menit. Satu jam. Satu hari. Tak satupun pesannya dibalas. Ia menarik nafas dalam. Ia sudah mengiriminya pesan berkali-kali. Ia juga meneleponnya berkali-kali. Tapi tak ada hasilnya. Karena Hamas masih sama baik berstatus tanpa hubungan ataupun kini. Padahal lelaki itu sudah menyetujui tunangan dengan Nisa. Status hanya tingal di atas kertas. Bagi Hama, itu tak berpengaruh apa-apa. Namun tidak bagi Nisa dan Papanya. Lelaki itu langsung mengultimatum Hamas. Namun tak mempan. Akhirnya, Papanya Hamas diganggu lagi dengan ancaman-ancaman. Papa Hamas sudah kembali beraktivitas namun penuh kewaspadaan. Karena banyak sekali orang-orang asing yang seolah mengikuti langkahnya atau sekedar memantau pergerakannya dari jauh. Ia bisa merasakannya dan hidupnya t