"Vidya, jangan bergerak lagi. Kamu membuat 'dia' akan semakin tegang." Vidya segera berhenti bergerak saat merasakan sesuatu yang mengacung tegak menusuk bokongnya. Dengan segera Vidya mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia terlalu malu untuk menatap wajah Yudistira saat ini. Tapi dalam posisi tubuh yang saling menempel seperti ini, membuat Vidya merasakan hembusan napas hangat Yudistira pada tengkuknya. Seketika Vidya berjengit dan seluruh tubuhnya serasa dialiri listrik. Wajahnya pun terasa memanas. Sementara itu, Yudistira merasa seluruh tubuhnya tidak karuan. Aroma manis yang menguar dari tubuh Vidya memabukkan dirinya. Semakin Yudistira menghirup aroma tubuh gadis itu, semakin membuatnya candu. "Om ... Kenapa 'itunya' semakin keras?" Seluruh syaraf logika Yudistira putus sa