BAB 17

1132 Words
Ketika Alston terbangun ia sudah tak melihat Jeslyn tertidur di sampingnya....alston Kebingungan dan memakai kembali Jubah mandinya setelah itu ia menekuri jalan menuju ke kamar mandi tapi Jeslyn tak juga berada di Kamar saat ini. Alston kembali melangkahkan kaki keluar kamar Menuju ke dapur lalu mendapati Wanitanya itu sedang membuat dapur Berantakan dengan rambut yang agak acak-acakkan. "Sejak kapan kamu bangun? Aku terbangun dan sudah tak melihatmu disampingku..." Tanya Aslton tanpa memperdulikan beberapa Maid yang masih mendengarnya dengan jelas. Jeslyn lalu memberikan kode kepada Alston agar tak berbicara seperti itu dengan nada yang sedikit nyaring karena hal itu malah sedikit membuatnya akan membuatnya malu. "Ada apa? Kenapa dengan matamu?"" tanya alston yang sebenarnya mengerti apa maksud dari kode Jeslyn.... "Ayo sini....." tarik alston.... "Aku lagi masak Alston dan itu buat kamu" "Jangan menyentuh apapun dan mengotori tanganmu, aku tak suka kekasihku bekerja" kata alston yang masih menggenggam Erat jari Jemari Jeslyn dan memasukkannya kedalam kamarnya. Kali ini bukan di kamar Jeslyn tapi di kamar tuan Alston. "Kenapa menarikku alston? Sakit tau" "Apa kurang jelas? Aku tak suka tangan kekasihku kotor" Ujar Alston "Tapi aku sudah biasa bekerja dan mengotori tanganku" "Rubah itu" "Aku tak akan bisa merubahnya karena dulu pekerjaanku adalah pekerjaan berat, Aku sudah biasa melakukan ini, jika kamu mencintaiku jangan melarang kebiasaanku" "Aku tak melarangnya sayang, aku hanya__" "Hanya apa?" "Mereka kan banyak, Malah ada yang hanya bersenang-senang, kenapa kamu harus mengotori tanganmu ketika mereka di dapur sana banyak? Tunggu saja kita sarapan bersama" Perdebatan mereka terhenti ketika suara Ponsel Jeslyn terdengar. Jeslyn meraih ponselnya yang ia taruh di atas nakas dan melihat nama Clarabell di Layar ponselnya, Jeslyn merubah ekspresi wajah tak sukanya melihat nama Clarabell. "Siapa sayang?" Tanya Alston, melihat perubahan wajah Jeslyn. Alston menghampiri Jesslyn dan memegang Pundak kekasihnya. "Siapa yang menelfonmu sampai wajahmu tak suka seperti itu?" Tanya Alston. "Bukan siapa-siapa" Jeslyn kembali Menaruh ponselnya di atas nakas dan memilih mengabaikannya. "Kamu tak apa apa kan? Sayang?" "Ga apa-apa Alston" "Ya sudah, Kamu belum mandi kan? Ayo kita mandi sama-sama" kata alston.... "Ini masih pagi jangan nakal ahh" kata Jeslyn hendak melangkah keluar dari kamar Alston tapi Alston dengan cepat malah mendekapnya dan Melumat bibir Jeslyn tanpa izin....Lumatan itu menuntut Balasan, jeslyn membalasnya dengan lumatan yang sama......kehendak alston memang sudah tak bisa di tolak Jeslyn apalagi jika melihat wajah frustasi pengeran iblisnya itu....Jeslyn tak kuasa menolaknya. Seakan ada dorongan bahwa ia harus melakukannya. "Sayang, kita sudah begadang semalaman....Apa itu belum cukup?" tanya Jeslyn.....Di sela lumatan Alston yang sedang menyusuri lehernya. "Canduku adalah tubuhmu apalagi melihatmu memakai gaun seperti ini....Kamu terlihat sangat cantik, menawan dan mempesona...." Jawab alston menghentikan lumatannya sejenak. "Kamu memang keras kepala" Ujar Jeslyn... Alston lalu menggendong Jeslyn masuk kedalam kamar mandi dan diturunkan pelan kedalam Bak mandi yang airnya masih sangat bening... Jeslyn masih mengenakan gaun Putihnya. Alston dengan cepat membuka Jubah mandinya dan masuk kedalam bak mandi yang sudah siap menjadi saksi bisu di pagi hari yang panas ini, percintaan mereka tak ada hentinya. Jeslyn Lalu mendekatkan tubuhnya ke tubuh alston yang sedang bersandar ke pinggiran Bak mandi dengan santai menunggu Erangan Jeslyn. "Kamu selalu saja memancingku" Ujar Jeslyn. "Kamu yang selalu memancingku sayang.....aku tak bisa menahan nafsuku jika melihatmu begitu cantik seperti ini" Kata Alston Sembari memagut bibir Mungil Jeslyn. *** Setelah bercinta di dalam kamar mandi, Alston dan jeslyn lalu keluar dari kamar mandi dan keduanya masih mengenakan Jubah mandi. "Kamu tak kekantor?" tanya Jeslyn. "Aku ada pertemuan hari ini di Hotel Vencia....temani aku ya??" kata Alston. "Apa itu harus?" "Harus sayang" "Aku tak mau sampai mengganggumu" "Mulai sekarang setiap ada pertemuan Kantor atau Pertemuan Klien, kamu harus terus menemaniku, Aku ingin menunjukkan pada dunia siapa Kekasihku, siapa wanita yang membuat Hatiku Bahagia" Jeslyn tersipu Malu. "Apa harus? Apa aku tak akan membuatmu malu?" Tanya Jeslyn lagi. "Kenapa harus malu sayang? Kamu adalah pilihanku, okay?" jawab Alston membuat Jeslyn tersipu malu. "Aku__" "Kamu kan tau aku tak suka di tolak" "Baiklah...." jawab Jeslyn. Ponsel jeslyn berdering, Ia kembali meraih Ponselnya dan lagi lagi telfon itu dari Kakaknya Clarabell Henzie, Jeslyn tak suka melihat Nama Clarabell di Ponselnya. "Siapa sayang?" tanya alston Sambil mengalungkan kedua tangannya di Pinggang Jeslyn yang saat ini membelakanginya. "My sister....." jawab Jeslyn dengan berat hati. "Angkat telfonnya....Jangan membuatnya menunggu lama" kata Alston sembari melepas Kalungan kedua tangannya dan Menuju Kamar ganti untuk mengganti pakaiannya. Jeslyn lalu menghela nafas panjang. "Hallo" "Eh jalang kenapa lama sekali mengangkat telfonku? Kau dari mana saja? Sejak tadi aku menelfonmu" tanya Clarabell ketus. "Ada apa kak?" "Kamu jadi simpanan sekarang? Simpanan siapa? Beritahu aku" Ujar Clarabell. "Aku tak jadi simpanan kak.....Yang menjadi simpanan itu jika kita tinggal dengan pria beristri kayak kakak, setelah jadi simpanan lalu menjadi buangan" Jeslyn sengaja menyinggung kakaknya. "Jangan membahas dan menyinggungku Jeslyn, tapi Tunggu maksud kamu itu, kamu tinggal bersama pria lajang?" Clarabell penasaran. "Hmm....ada apa?" Tanya Jeslyn. "Apa dia kaya?" "Ada apa kak?" "Jawab dulu, apa pria itu kaya?" "Apa kamu belum Menerima uang dari Harga Tubuhmu? Kak sadarlah, jangan terus seperti ini, ayah membutuhkan kita, jika kamu terus seperti ini, kamu hanya menambah ketakutan ayah" Ujar Jeslyn walaupun ia sendiri tau Nasihatnya taknakan pernah di dengar Clarabell. "Aku sudah bilang berkali kali Jeslyn, aku tak suka di Nasehati, kau menasehatiku sampai urat lehermu keluar pun, aku tak akan mendengarkannya. Kamu hanya membuang waktumu dan energimu menasehatiku, aku tak menelfonmu untuk mendengar ocehanmu" "Ada apa? Kamu butuh apa? Jangan terus menggangguku kak" "Kamu sudah berani ya mengatakan hal itu padaku" "Jangan basa basi, kamu mau apa dariku?" Tanya Jeslyn kesal. "Aku butuh uang.....Beritahu kekasihmu Untuk memberikanku uang.....jika dia mau memakai tubuhku aku siap...." Ujar Clarabell yang Sudah biasa dengan hal itu. "Dia bukan pria seperti yang kamu Pikir" "Dasar Jalang...jangan menyela Perkataanku....Semua lelaki sama memiliki nafsu juga bukan?" "Akan ku usahakan....." kata Jeslyn..... "Aku butuh secepatnya.....dan Jangan lupa mengenalkanku kepada kekasihmu...." "Untuk apa?" "Kita kan keluarga....aku kakakmu jadi dia harus tau siapa saja anggota keluargamu...." "Aku rasa itu tak perlu" "Apa maksudmu? Jangan seenaknya ya Jeslyn" "Hmm....."gumam Jeslyn...... "Eh jalang.....Jangan lupa jika kekasihmu memiliki teman yang membutuhkan simpanan aku siap....." "Berhentilah hidup seperti itu kak....." "Jangan mengaturku....Aku tunggu uangnya...." kata Clarabell mengakhiri telfon..... . "Kamu sudah berbicara pada kakakmu?" Tanya Alston yang baru saja keluar dari Kamar ganti. "Hmm" "Ada apa?" "Ga ada apa-apa" "Apa dia membutuhkan sesuatu?" "Ga ada, dia hanya menanyakan kabarku" "Oh seperti itu? Ya sudah ganti Pakaianmu" "Hmm" "Tapi sayang__" Jeslyn berbalik. "Ada apa?" "Pakailah Pakaian yang membuatmu nyaman" "Hmm" "Aku akan menunggumu di Bawah" "Iya, aku akan secepatnya selesai" "Hmm" Jawab Alston. Jeslyn berusaha tak mengatakan hal yang sebenarnya pada Alston. Jeslyn memijat Pelipis matanya.....karena begitu pusing menghadapi kakak satu-satunya yang memiliki sikap yang begitu Luar biasa bodohnya, menjual diri nya hanya untuk mendapatkan Uang. Tapi Jeslyn tau Pasti akan ada saatnya kakaknya akan sepenuhnya sadar. Entah kapan itu. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD