Selena berjalan lemas masuk ke rumahnya. Suara tawa Ara dan Daffa membuat gadis itu terdiam. Kenapa Daffa mudah sekali tertawa sedangkan dirinya sulit sekali tersenyum. Hatinya merasa sakit setiap kali mengingat hal-hal yang membuatnya kecewa. "Selena, kamu sudah pulang?" tanya Ara sambil menyuapi Daffa makan. Selena tersenyum lalu mendekati mamanya. Dipeluknya Ara erat membuat wanita yang melahirkannya tahu bagaimana perasaan sang putri. "Nanti kita cerita-cerita, ya, di kamar kamu." Selena mengangguk lalu mencium pipi Ara sebelum beranjak pergi. Ia merasa beruntung memiliki mama seperti Ara yang mengerti apa yang ia rasakan. Ara adalah teman curhatnya di rumah untuk itu Selena tidak pernah bosan berada di rumah seharian asal ada mamanya. Ara mengajarkan banyak hal pada Selena yang se