Bab 30. Ketika Mulut Terus Berbohong

1305 Words

Devon tak mau bicara selama mengantarkan Izzy ke studio tari milik Arion untuk bicara dengan sahabatnya itu. Ia bersikap dingin pada Izzy karena cemburu tapi tak akan mau mengakuinya. Sedangkan Izzy hanya sesekali melirik pada Devon yang mengemudi dengan tenang saat memarkirkan mobilnya. Devon bahkan tidak bergerak sama sekali saat mobil berhenti. Ia tidak berminat membukakan pintu untuk Izzy. “Apa kamu mau langsung kembali? Aku bisa pulang naik taksi.” Izzy menawar sekaligus memecah kebekuan. “Hemm!” Devon mendeham malas tanpa menjawab apalagi menoleh. Izzy mengangguk pelan dan menundukkan matanya. Ia menaikkan pintu lalu mengeluarkan tongkat yang membantunya berjalan. Perlahan Izzy keluar dengan hati-hati sebelum ia bisa menutup pintu mobil kembali. Devon mengawasi dengan ekor m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD