Shena yang memakan mie instan-nya, menatap pada pintu rumah yang terus diketuk dan tidak berhenti. Padahal Shena sedang makan, dan setelah ini akan pergi ke kafe tempat dirinya bekerja. Ia hanya pulang sebentar, mandi dan makan setelah mencuci pakaian dibeberapa rumah pagi ini. Shena meninggalkan mie-nya berjalan menuju pintu rumahnya, siapa yang mau bertamu di rumahnya yang kecil dan sempit ini. Banyak tetangga di sini tidak akan mau bertamu di rumah Shena—seorang janda. Mereka sering mengatakan Shena janda gatal dan ingin merebut suami mereka. Demi Tuhan, Shena tidak akan melakukan hal sehina itu. Dirinya masih punya harga diri, dan tidak akan pernah mau merebut suami orang lain. Shena terkejut melihat siapa yang datang ke rumahnya. Mantan suami bajingannya, namun, Shena m