86:AYRA-KISAH SEBENARNYA (1)

1253 Words

“Bapak sedang menjalani perawatan?” tanya Bang Arga. Pintu kamar terbuka, namun hanya Pak Prasid, Abang dan Papa Gi di dalam sana. Sementara kami, menunggu di luar. “Saya tidak apa-apa,” ujar Pak Prasid. “Obat yang barusan Bapak konsumsi dan apa yang terlihat di fisik Bapak tidak sinkron dengan pernyataan Bapak barusan.” “Yang butuh istirahat itu kamu, Nak Arga.” “Di sini saya berperan sebagai Dokter, bukan mantan rival Anda!” tegas Abang. Pak Prasid tergelak, seolah tak ada sakit yang tengah ia tanggung. “Kalau kamu sudah melihatnya langsung, saya rasa tidak perlu dijelaskan lebih lanjut.” Berarti benar, beliau sakit. “Bapak ke sini untuk berobat?” tanya Abang lagi. Tak ada jawaban. Titik pandangku bergeser ke Mama Faina dan Bang Eren yang masih berada di balkon. Sedari tadi Mam

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD