42:ARGA-LANGKAH SELANJUTNYA

1251 Words

“Lo keberatan kalau gue nelpon sebentar, Bang?” tanya gue ke Bang Tristan. Pasti raut wajah gue udah ngga enak banget. Beliau mengangguk, gue pun gegas beranjak, melangkah ke luar kafe. Nomor Eza langsung gue dial. Eza ini anaknya Om Bobby, salah satu sahabat Papa waktu SMA. Dia dua tahun lebih tua dari gue dan saat ini lagi pendidikan spesialis tahun keempat. InshaaAllah tahun terakhir, katanya. Eza sendiri memilih Penyakit Dalam sebagai spesialisasinya. Hari Minggu kemarin, Mama dan Papa cerita kalau Eza dan orangtuanya datang ke rumah. Ngelamar Andara. Baru antar orang tua aja sih. Dan ngga langsung nikah saat ini juga, rencananya tahun depan, setelah Eza menyelesaikan ujian spesialisnya. Gue sih setuju banget, secara dunia pendidikan dokter spesialis mau di mana kek ngambilnya – keja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD