62:AYRA-PERTANDA BADAI ATAU KEPASRAHAN

1538 Words

— Dua belas hari yang lalu — “Ibu?” sapaku. Percayalah, bahkan untuk sekedar bicara via video call seperti ini, rasanya teramat berat. Meski aku tau jika selama ini Ibu memiliki alasan akan sikapnya dan berada dalam keadaan sulit, sosok Ibu yang selalu mengintimidasi dan memanipulasi pikiranku masih terus menghantui dan terekam jelas di ingatan. “Ini Ayra, Bu,” ujarku lagi. Ibu bergeming, hanya menatap layar tanpa membalasku. Sudah hari ketiga Ibu dalam perawatan, namun tak lagi ada satu kata terucap sejak mengungkapkan pernyataannya pada kepolisian dan Bang Ian. Om Danu – psikiater Ibu – bilang, ada trauma psikologis yang Ibu alami. “Apa yang sakit, Bu?” tanyaku lagi. “Maafin Ayra karena ngga nemanin Ibu dirawat.” Masih sama, Ibu hanya menatapku tanpa menanggapi. “Nanti kalau Ib

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD