Chapter 16

1223 Words

Di ruang tamu terlihat sangat ramai, mereka sangat rapih dan elegan. Hanya menunggu satu orang lagi. Shiva masih di dalam kamarnya, anak itu sudah bangun bukan? Pasalnya kemarin dia tidur sangat larut karena lukanya kembali mengeluarkan darah. Suara sepatu mengalihkan mereka semua. Shiva menuruni tangga dengan anggun, mamakai high heel dan membawa tas tangan berwarna putih. Bunda tersenyum, putrinya sangat cantik. "Opah sama omah dateng bang?" Tanya Shiva setelah sampai di depan mereka. Shiva yang tadinya sibuk memeriksa barang di tasnya menengok tidak ada jawaban apapun dari bang Yash. Shiva mengernyit bingung, kenapa mereka seperti patung? "Yak! Aku nanya!" Teriak Shiva kesal, mereka hanya bisa mengedipkan matanya saja. Bang Yash terlihat terbetuk pelan menunduk singkat, "Apa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD