PULANG
Indra langsung saja duduk bersama keluarganya, di-antara saudara dan tetangganya, dan dia mengobrol sambil menunggu Heri yang akan datang bertemu dengannya, dan jelas para tetangga dan saudaranya bertanya-tanya, Apakah penyakit yang diderita ibunya, dan kenapa seperti itu, dan mereka pun cukup awam dengan penyakit itu karena penyakit yang memang tidak biasa orang mengetahuinya.
Obrolan Indra kepada saudaranya pun cukup lama membahas semua dari awal kejadian, tak terasa ternyata Heri sudah berada di ruangan klinik yang luas hampir sama dengan ruang - ruang dari rumah sakit pada umumnya. terlihat heri menoleh ke kanan dan ke kiri mencari-cari Indra, perlahan tampak Heri sudah menemukan Indra yang duduk bersama saudara-saudaranya.
obrolan Indra dan saudaranya pun terputus, dan segera Indra beranjak berdiri memasang raut wajah senang, dan melangkah menuju ke hadapan Heri yang tengah menyusulnya. mereka berdua segera bersalaman layaknya seorang musisi, lalu Indra mengajak Heri duduk di kursi tunggu yang jauh dari saudara indra untuk mengobrol bersama.
Kenapa ibu kamu lor ? tanya Heri dan memanggil Indra dengan sebutan Lor, yang tak lain dari kata lor adalah telor. itulah julukan indra untuk pada kelompoknya, dan nama itu adalah nama panggilan yang entah kelompok indra maksud, sehingga sampai sekarang Indra dipanggil telor.
Kalau kata dokter, ibu kena vertigo.. jawab Indra meyakinkan Heri, bernada sedikit sedih, Heri mendadak heran, seperti memikirkan dengan kata-kata itu, lalu Heri pun kembali bertanya.
Apa itu vertigo ? tanya Heri menoleh heran ke arah kiri melihat indra dengan heran.
Saya tidak tahu Her.. Tapi menurut versi orang-orang yang mengetahui penyakit itu, itu adalah sakit kepala yang lebih dari sakit kepala biasa, orang yang menderita vertigo pandangannya melihat ruang, bumi ini seperti berputar-putar dan pusing yang sangat luar biasa.. terang Indra mengatakan itu kepada Heri.
Saya baru dengar penyakit seperti itu, aneh menurutku.. jawab Heri, dengan pandangan kosong, seakan memikirkan terus menerus, dan sangat merasa heran dengan penyakit itu.
Sama saja Heri.. saya juga heran, saya kira ibuku selama ini sakit kepala biasa, tidak tahunya sakit kepala yang sangat luar biasa, Ya sudah, kamu malam ini temani saya menginap di sini ya, tapi besok kamu kerja tidak ? kata Indra pasang raut wajah sedih.
Saya besok kerja, dan besok habis menginap dari klinik ini, saya langsung berangkat kerja dari sini.. ucap heri tampak serius, dan memang sudah niatnya untuk melakukan hal itu, dan Indra pun hanya menjawab. ‘’ oke.
Mereka pun terus mengobrol, dan begadang sampai pagi, hingga sampai adzan subuh terdengar meluas dari Masjid 1 ke masjid lainnya. sebelumnya Indra memper perhatikan keadaan ibunya, sebentar-sebentar dia pergi ke ruang ibunya untuk melihat, dan keluar kembali. dan di saat azan itu pun tiba, lalu segera Indra dan Heri bergegas menuju masjid terdekat untuk menunaikan ibadah shalat subuh berjamaah.
Jam 7 pagi sudah datang, dan cukup siang, matahari pun bersinar terang, Heri berpamitan kepada Indra untuk dia dapat bekerja di hari itu. sekarang di klinik hanya tinggal Indra dan adiknya untuk menjaga ibunya, saudaranya dari semalam sudah pulang ke rumah mereka. setelah Heri pergi meninggalkan indra, lalu kembali Indra masuk ke ruangan ibunya untuk melihat keadaannya, Indra berdiri di samping ibunya yang masih terbaring, namun sudah tersadar, dan Indra pun memasang wajah senyum kepadanya, Ibu Indra pun melihat.
Bagaimana kepala ibu ? apakah sudah baikan ? tanya Indra kepada sang ibu yang masih tergeletak lemas, lalu sang Ibu menjawab.
Sudah tidak terlalu sakit, mungkin Ibu butuh istirahat yang cukup untuk penyembuhan, ucap sang ibu kepada Indra, Indra pun tersenyum dan perlahan tangan kiri Indra membelai rambut sang Ibu, dan kembali berucap, ‘’ sudah.. Ibu istirahat saja dulu, untuk hari ini saya mau bertemu dokter suki untuk bertanya, apakah Ibu sudah boleh pulang atau belum. ucap indra sambil mem-belai rambut ibunya, terlihat ibunya pun yang masih menahan sakit dan menjawab.
Iya sudah.. kamu tanya dokter Apakah ibu sudah boleh pulang hari ini.. kata sang ibu, lalu Indra menjawab. ‘’ iya Bu..
Tangan Indra menghentikan belaian tangan di rambut sang ibu, dan segera Indra membalikkan tubuh dan berjalan perlahan keluar pintu. ia segera menuju ke ruangan dokter Suki, melalui beberapa lorong yang berada di klinik itu, tanpa ragu Ia pun segera sampai di ruangan dokter Suki dan mengetuk pintu perlahan. dari dalam suara dokter Suki pun mempersilahkan Indra untuk masuk. tanpa ragu Indra segera masuk ke dalam dan duduk di hadapan dokter Suki yang tengah Mengerjakan sesuatu di sebuah buku besar yang berada di atas mejanya.
Saya mau tanya Pak, bagaimana hari ini ? Apakah ibu saya sudah boleh pulang ke rumah ? kata Indra menatap serius ke arah dokter Suki, dengan tersenyum dokter suki menjawab.
Iya.. hari ini ibu kamu sudah boleh pulang, tapi nanti saya periksa dulu ibumu, dan kamu hari ini siapkan saja untuk biaya administrasi, atau biaya menginap satu malam di sini.. ucap Dokter Suki serius ke arah wajah indra. lalu indra yang menyimaknya segera menjawab.
Baik pak Suki, Sekarang saya mau memberitahu ibu dulu, Terima kasih Pak.. kata Indra, pak Suki pun segera menjawab. ‘’ iya sama-sama.. segera Indra beranjak berdiri, dan perlahan keluar menuju ruang ibunya dirawat, dan sesampainya ia berdiri di samping ibunya, Indra berkata.
Bu… kata Indra lembut, lalu ibunya pun menjawab.
‘’ apa ? tanya sang ibu masih berbaring lemas.
Ibu sudah boleh pulang sekarang, aku sedang bingung berapa kira-kira menginap satu malam di sini, sedangkan uangku di dompet masih ada Rp50.000 Jawab jujur indra mengatakan itu, dan memang uangnya pun telah habis.
Memang kamu tidak ada uang lagi indra ? tanya sang ibu. Indra yang tidak ingin membuat ibunya pusing dia pun segera menjawab.
Ada, tapi masih indra simpan di rumah, Semoga saja cukup, Ibu tunggu disini, Saya mau ambil uang dulu di rumah.. kata Indra berbohong kepada ibunya, padahal memang dia sudah tidak ada lagi uang simpanan, ibunya pun terdiam, lalu Indra kembali berkata. ‘’ Ibu tunggu di sini sama adik, biar dia yang jagain Ibu sebentar.. kata Indra menutupi semuanya. dan langsung saja sang Ibu menjawab.
Ya sudah.. ambil lah uangmu dulu, Ibu tunggu di sini.. jawab sang ibu, dan indra menjawab. ‘’ iya Bu..
Indra segera keluar dari ruangan ibunya di-rawat, perlahan ia berjalan menuju ke tempat parkir untuk mengendarai motornya yang berada di sana. dan motornya pun dibawa adiknya semalam ke klinik, tanpa ragu dia segera naik di atas motor dan menghidupkan motor, dan segera indra meluncur ke arah rumah. diperjalanan dia tampak kebingungan, Bagaimana caranya dia mendapatkan uang untuk biaya pengobatan ibunya dalam satu malam, tak terasa ternyata dia sudah berada di depan rumah. Setibanya di depan rumah dia masuk ke dalam dan melihat ayahnya yang langsung saja berdiri menanyai indra.