HW - 16

1984 Words

Sela terdiam beku saat sebuah tamparan melayang ke pipinya. Tak ada perlawanan atau apapun. Sela tetap diam meski Pasundanu mencaci makinya.  "Sudah," Aryan akhirnya angkat bicara. "Duduk kamu Danu," perintahnya.  Dengan d**a menggebu-gebu Pasundanu akhirnya duduk. Wajahnya memerah. Pasundanu tampak sangat marah.  Aryan menghela napas. "Mungkin fotonya juga sudah sampai ke Javier dan keluarganya."  "Kita harus bagaimana, Pa?" tanya Agisti. Sejak mendapat kiriman foto Jalen dan Sela di atas ranjang yang sama, Agisti adalah orang yang paling khawatir. Dibandingkan marah, Agisti justru lebih merasa cemas. Ada banyak hal yang Agisti pikirkan.  "Sela bisa jamin kalau kejadiannya nggak sama seperti yang ada di foto. Sela sama Tuan Jalen nggak ngapa-ngapain," Sela angkat bicara.  "Diam kamu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD