Setelah 15 menit berlalu barulah Lane bisa menghampiri Jalen. Ia sangat sibuk sejak tadi membuatnya hanya bisa sekedar menyapa saja saat Jalen datang. Lane meminta pegawainya menghidangkan menu kafenya untuk Jalen. "Makasih.." "Aku yang harusnya makasih," ujar Lane disertai tawa. "Maaf ya baru bisa nyamperin." "It's oke. Sukses ya openingnya. Aku suka konsepnya." Lane tersenyum. "Oh iya, sorry ya nggak bisa hadir di hari pernikahan kamu." Jalen mengangguk. "Hadiah aja ya ntar aku kasih." Keduanya sama-sama tertawa pelan. "Macet nggak tadi ke sini?" "Hm lumayan, kayak biasa lah Jakarta-Bogor." Lane manggut-manggut. Pelayan datang mengantarkan makanan. Saat Jalen sibuk memperhatikan makanan dan minuman yang dihidangkan, Lane tampak memperhatikan Jalen dengan sorot penuh mak