"Yakin mau potong rambut? Tiba-tiba gini.." Jalen mengangguk sebagai jawaban. Ia menyimpan ponsel kemudian melanjutkan langkah memasuki mall dengan tangan Sela di dalam genggaman. "Diajakin ke rumah sakit malah ngajakin potong rambut." Jalen hanya tersenyum. "Udah panjang soalnya. Agak risih. Nggak enak juga di kampus." Sela akhirnya hanya bisa pasrah, mengikuti keinginan sang suami. Mereka sampai di barbershop. Meski ramai, Jalen bisa langsung masuk. Sebab Jalen adalah pelanggan VIP di barbershop tersebut. Sela memperhatikan seluruh ruangan. Sela tak tahu kalau di salon pun ada level pelayanan seperti ini. Selama ini Sela selalu memotong sendiri rambutnya. Ya sendiri. "Pesan makanan aja biar nggak bosan nunggunya." "Hai Mas Jalen.." seorang pria masuk ke dalam ruangan, menya