Keluar dari lift Vian melangkah lebar menuju kediamannya. Tangannya menenteng paper bag berisi makanan untuk si paling ngeselin, karena hingga jam segini masih juga belum makan malam. Tentu saja bukan Lean yang bilang, tapi Vian menerima laporan dari Nova kalau momongannya itu melewatkan makan malam karena masih kenyang. Begitu masuk apartemen matanya disambut Lean yang sedang duduk menyandar setengah berbaring sambil memangku laptop di sofa. Saking fokusnya, ditambah telinga tertutup headset, dia sampai tidak menyadari kedatangan Vian. Sementara dari arah balkon terdengar suara Nova sedang mengobrol. Tidak perlu menengok keluar, Vian hafal betul suara pria di sana. Menggeleng kesal, dia meletakkan jasnya, lalu menghampiri Lean. Wanita itu mendongak kaget begitu headsetnya Vian lepas dar