Perhatian

1529 Words
Apa pun yang ada di dalam pikiran Samudera, Abyan tidak peduli. Dia mengagumi karya gadis ingusan yang sudah dengan senang hati memanggilnya Om Ganteng. Ingatannya kembali pada saat dia melihat gadis itu yang baru dia ketahui bernama Emma menggambar ketika dia disuruh tidur. Tanpa sadar Abyan menggelengkan kepala. Dia tidak mengira kalau saat itu Emma sedang membuat sketsa dirinya dan hasilnya sangat mengagumkan. “Sepertinya kau sangat tertarik,” usik Sam. Samudera tidak mengira gambar tersebut sangat mempengaruhi Abyan. Anak lelakinya masih memperhatikan layar ponselnya. Sepertinya Abyan tidak akan meletakkan atau menyimpan ponselnya segera. “Tertarik…tentu saja. Aku yakin papi akan mengatakan diriku tidak normal seandainya aku tidak menyukai dan menggagumi hasil karyanya.” “Aku tidak mengira kalau kesibukannya menggambar pada saat aku suruh dia tidur, ternyata dia sedang membuat sketsa. Gadis yang sangat pintar,” puji Abyan tertawa. “Benar. Omong-omong, apa yang sudah kau dapatkan selama di HSP? Karena papi lihat kau sangat antusias bekerja di sana,” kata Sam. Mendengar pertanyaan Sam, Abyan tertawa geli. “Apa papi mengharapkan diriku hanya bersenang-senang saja? Kalau yang papi inginkan seperti itu, aku rasa tidak ada salahnya untuk cari tahu kesenangan apa saja yang bisa aku peroleh setelah semua karyawan tahu siapa diriku.” “Lagi pula kenapa papi masih bertanya padaku sementara semua informasi yang berisi kegiatanku semua sudah papi ketahui? Atau…ada yang papi belum ketahui?” tanya Abyan. “Kau adalah anakku jadi sudah pasti aku harus mengetahui semua perkembangan dirimu. Tetapi ada kalanya seorang ayah tidak mengetahui apa yang dirasakan oleh anaknya. Jadi, apa yang kau rasakan setiap kali wanita itu mengganggu dirimu?” Astaga…apa memang benar, semua yang dia lakukan tidak luput dari perhatian Sam? Semua Abyan hanya ingin tahu saja apa benar ayahnya mengawasi semua kegiatannya selama di HSP. Dengan sikap tidak peduli, Abyan mengangkat tangannya sekedar untuk mengusap rambutnya yang berpotongan pendek, Abyan berusaha menganalisa apa yang dia rasakan selama mengenal Karla, hasilnya dia tidak memiliki rasa yang istimewa. “Tidak ada. Tidak ada rasa apa pun yang berbeda dengan Karla. Entah kalau nanti,” jawab Abyan sukses menghasilkan mata galak yang berasal dari Sam. “Papi bukan orang tua yang melarang anaknya berhubungan dengan siapa pun, dan kau juga tahu pasti bahwa papi tidak pernah mengukur kedudukan social yang dimiliki oleh teman dekatnya. Papi hanya mengharapkan kau lebih bertanggung jawab.” “Kau tidak perlu mengambil keputusan secara terburu-buru dalam memulai hubungan. Kau harus bisa melihat dan menentukan mana wanita yang pantas untukmu atau tidak.” “Jangan biarkan mereka tahu siapa dirimu dan apa yang kau miliki pada saat kau mendekati mereka. Kalau mereka tahu siapa dirimu, Kau hanya mendapati perhatian mereka tidak tulus yang berakhir dengan rasa kecewa,” pesan Sam pada Abyan.  “Pi, menurut papi siapa yang melakukan pergerakan di pertambangan dan apa tujuan mereka?” tanya Abyan setelah mereka hanya berbincang ringan. “Memiliki pertambangan bukan berarti kau bisa hidup dengan nyaman karena kekayaan yang cukup besar mengalir ke rekeningmu. Kau akan mengalami banyak gangguan.” “Kau adalah seorang pewaris dan sudah pasti semuanya akan diperhatikan dan awasi. Kau terlalu santai berpikir semuanya baik-baik saja. Kau tahu dengan sikapmu tersebut membuat papi dan mami sangat khawatir.” “Yang harus kau lakukan adalah selalu waspada dan jangan pernah memberikan kepercayaan yang berlebihan pada orang lain,” pesan Sam. “Aku tahu dan aku bukan anak kemarin sore yang tidak bisa melihat siapa yang akan menikung. Yang tidak aku ketahui adalah bagaimana papi bisa tahu siapa saja yang sudah bermain-main di belakangku.” “Aku yakin papi sudah tahu siapa pihak yang berusaha mengacau. Jadi seberapa jauh keinginan mereka untuk mengambil keuntungan dari perusahaanku,” kata Abyan pada Sam/ Keyakinan Abyan kalau Sam mengetahui siapa saja yang bermain untuk merusak bisnisnya dia yakini setelah dia tahu Sam akan pergi bersama dengannya. “Papi memang sudah mengetahuinya, dank au bisa memulainya pada pegawaimu langsung. Papi yakin kau sudah memiliki gambaran siapa yang kau curigai setelah mengetahui ada pihak luar yang coba berbuat macam-macam.” “Apa kau tahu siapa yang patut kau curigai?” tanya Sam. Abyan terdiam begitu dia mendengar ucapan dari Sam. Dia berusaha mengingat siapa pegawai yang mengetahuinya, hanya seorang saja yang tahu yaitu orang kepercayaannya, tapi bagaimana bisa dia menghianatinya setelah sekian lama mereka bersama? “Sudah menemukannya?” “Feliks Misha,” jawab Abyan. “Orang kepercayaanmu?” tanya Sam “Benar. Hanya dia yang mengetahui kapan aku pergi dan kapan aku kembali. Aku akan memulai penyelidikan melalui dirinya.” “Selama ini aku selalu percaya padanya. Lalu apa tujuannya? Mencari keuntungan dengan melakukan penggelapan? Dia sudah cukup kaya dan sukses,” kata Abyan dengan kening berkerut. “Kaya dan sukses tidak berarti setiap orang berpikir lurus dan tulus. Banyak godaan yang membuat mereka berusaha mengambil yang bukan haknya. Papi sudah pernah mengatakan padamu ada kalanya kau harus bersikap rahasia sekaligus kejam. Apa kau memiliki rahasia yang tidak diketahui Feliks?” tanya Sam. “Tentu saja. Aku bukan lelaki bodoh yang menyerahkan semua informasi perusahaan dan juga tentang diriku pada orang lain, sekalipun kepada keluarga sendiri,” jawab Abyan yakin. “Bagus. Karena masih ada rahasia yang tidak dia ketahui akhirnya membuat tindakan yang bertujuan untuk merugikan dirimu dengan cepat terkuak,” ujar Sam. Samudera sangat bangga karena Abyan sebagai putra satu-satunya selalu bertindak sesuai dengan pesannya, terkadang yang dilakukan oleh Abyan tidak terduga. “Apa yang akan dilakukan Abyan setelah dia tahu kalau Feliks bukan baru sekali membuat rugi perusahaanya,” guman Sam dalam hati. Samudera dengan semua kekuasaannya berhasil mendapatkan semua informasi tentang Feliks dan juga kegiatan yang dia lakukan setiap kali Abyan tidak berada di tempat. Informasi yang membuatnya geram dan terpaksa menahan diri karena dia ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh putranya lebih dulu. Bagaimanapun perusahaan tersebut sekarang milik Abyan dan bukan dirinya lagi. Selama ini Abyan selalu bertindak hati-hati dan banyak yang tidak mengetahui apa saja yang sudah dia lakukan, tetapi dia sadar bahwa Sam selalu mengawasi tindakannya. Yang tidak dia yakin, seberapa jauh Sam mengetahuinya? “Apakah Papi mengenal Ony Slavic?” tanya Abyan tiba-tiba. “Tidak seberapa, tetapi papi yakin kau sudah sangat mengenal dirinya. Papi kagum karena kau bisa menariknya untuk bekerja denganmu,” jawab Sam membuat Abyan tersenyum. “Siel! Bagaimana bisa aku masuk jebakan Abyan dengan mudah? Sebenarnya Abyan tidak yakin dengan pengawasan yang aku lakukan selama ini, tetapi dengan jawaban yang aku berikan dia pasti sudah mengetahui berapa banyak aku terlibat di dalamnya,” maki Sam dalam hati. “Aku sudah memberi perintah pada Ony untuk menutup semua acces terhadap Feliks. Aku dan Ony masih menganalisa seberapa jauh hubungan Feliks, Igor dan Sigit,” ujar Abyan yang kembali berhasil membuat Sam mengerutkan alis. “Igor> Bagaimana bisa kau menduga dia terlibat?” tanya Sam. “Karena aku sudah bertemu dengannya. Aku tidak tahu kalau Igor yang aku temui adalah lelaki yang selama ini aku kenal dengan nama Yegor,” jawab Abyan. “Yegor? Dan bagaimana bisa kau mengenal penjahat berkedok kebaikan itu?” tanya Sam dengan nada tinggi. ?Dua tahun lalu dia datang menemuiku mengajak kerja sama. Bukan kerja sama yang aku harapkan karena dia lebih memilih memasuki pasar gelap. Dia berusaha berdagang melalui jalur yang sudah dia tentukan.” “Dia salah pilih orang karena aku bukan pedagang yang seperti itu. Bisnis berlian adalah bisnis yang sangat menguntungkan bila dilakukan secara terbuka, apa yang aku harapkan selain kerugian?” ujar Abyan. “Lalu, saat kau bertemu dengannya, apa dia mengenali dirimu?” tanya Sam khawatir. Selama ini dia menjuluki Yegor penjahat bertopeng kebaikan, tetapi julukan tersebut dia berikan hanya untuk menghina Yegor. Tidak ada penjahan yang ingin namanya dikenal tanpa ada ketakutan yang menyertainya. Yegor menganggap julukan yang diberikan Sam sangat merendahkan dirinya. Namun, bagaimana dia bisa melupakan atau tidak mengenali bahwa Igor dan Yegor adalah orang sama? “Kau belum menjawab pertanyaan Papi, apakah dia mengenali dirimu mengingat dia pernah berjumpa denganmu sebelumnya?” tanya Sam penasaran. “Aku yakin tidak. Papi lupa kalau di Rusia aku memiliki wajah yang tidak mudah dikenali?” tanya Abyan. Anggukan kepala dilakukan oleh Sam. Abyan terlihat klimis hanya ketika dia berkunjung ke Indonesia, tetapi wajahnya sekarang sangat klimis sehingga dia tidak yakin kalau mereka yang melihatnya akan mengenalinya. “Lalu kau akan bertemu dengan Ony dan Feliks langsung?” tanya Sam. “Bukankah ada Papi yang bisa melakukannya?” tantang Abyan membuat Sam melotot galak. “Jadi, kau hanya memperlihatkan kehadiranmu hanya melalui suara di media tanpa memperlihatkan wajahmu? Menarik, hingga papi tidak terpikir kau akan memilih pertemuan seperti itu,” puji Sam. “Benar. Aku tidak akan memperlihatkan diriku seperti ini. Jadi, papi mau membantu aku, kan?” kata Abyan sekali lagi untuk memastikan kesediaan Sam untuk mewakilinya. “Tentu saja. Papi tidak akan membiarkan kau dalam kesulitan.” Jawaban tegas dari Sam menjadi hiburan yang sangat menggembirakan. Sam adalah lelaki yang memiliki seribu akal untuk mengetahui rahasia lawannya. Setelah semua perbincangan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh orang kepercayaan Abyan yang bernama Feliks, mereka memilih untuk istirahat selama sisa perjalanan yang masih sangat panjang. Pada saat ini mengambil waktu istirahat lebih penting karena Sam maupun Abyan tidak yakin mereka bisa melakukannya begitu tiba di tanah kelahiran Samudera Edgar Pravitel
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD